Khofifah Serahkan Ganti Rugi ASN Terdampak Kerusuhan Grahadi

- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan ASN terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi mendapatkan ganti rugi.
- Khofifah juga menyampaikan kabar gembira bagi PPPK di lingkungan Pemprov Jatim, akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) 50 persen dari kelas jabatan.
- Khofifah berpesan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa ASN yang terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi saat aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu, mendapatkan ganti rugi. Hal itu diserahkan pada apel bersama seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Senin (8/9/2025) pagi.
Bantuan tersebut diberikan kepada Erwin Sugiarta staf Biro Adm. Pimpinan sejumlah Rp20 juta, Doni staf Biro Umum Rp10 juta dan Wahyu staf Biro Umum Rp5,5 juta.
Untuk diketahui, Erwin sendiri sepeda motornya menjadi sasaran pembakaran massa demo di depan Grahadi pada 29 Agustus lalu. Sementara Wahyu kehilangan tabungan yang rencananya digunakan untuk tahlilan 40 hari ibunya.
"Jadi yang terkonfirmasi Erwin, memang ada bangkai motornya. Saya minta didata, ternyata banyak. Ada juga Pak Wahyu, itu tabungannya untuk 40 hari Ibunya itu juga terbakar,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyampaikan kabar gembira bagi PPPK di lingkungan Pemprov Jatim. Per bulan Februari 2026, PPPK akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) 50 persen dari kelas jabatan.
"Karena harus ada kinerjanya dulu, maka terhitung mulai Februari maka P3K akan mendapatkan TPP di 2026 sebesar 50 persen dari kelas jabatan,” katanya.
Khofifah mengatakan bahwa tujuan dari peningkatan pendapatan bagi PPPK adalah bagaimana beban tugas berseiring dengan reward yang diperoleh masing-masing ASN Pemprov Jatim.
"Kami berupaya untuk bisa memberikan apresiasi dari semua kinerja dan beban tugas diantara semua personal yang ada di Pemprov Jatim,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Khofifah berpesan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.
"Hari ini kehati hatian harus lebih dijaga mulai berucap, bertindak dan berinteraksi. Apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki keserupaan perspektif,” lanjutnya.
Di akhir, Khofifah juga berkesempatan mengadakan silaturahmi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Baju Tri Haksoro yang memasuki purna tugas.