Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Viral! Wisatawan Bromo Ngaku Kena 'Bom Harga' oleh Oknum Tukang Ojek

Penampakan Pura Luhur Poten Bromo Ngadisari. (Dok. BB TNBTS)
Penampakan Pura Luhur Poten Bromo Ngadisari. (Dok. BB TNBTS)

Pasuruan, IDN Times - Viral di media sosial intagram, seorang pria yang mengaku menjadi korban 'bom harga' atau harga tak sesuai dari tukang ojek di Gunung Bromo. Pria itu mengatakan jika tukang ojek ini menarik biaya tidak sesuai kesepakatan atau lebih mahal dari perjanjian.

Sontak pria yang kecewa tersebut membuat video keluhan hingga menjadi viral. Banyak akun mengunggah kembali video keluhan tersebut, salah satunya @malangraya_info. Video tersebut mendapat 9 ribu like dan 300 kali dikomentari hingga Selasa (28/5/2024) pagi.

1. Tarif tiba-tiba naik jadi Rp400 ribu di lokasi

Video viral wisatwan Bromo kena bom harga oleh tukang ojek. (IDN Times/istimewa)
Video viral wisatwan Bromo kena bom harga oleh tukang ojek. (IDN Times/istimewa)

Dalam video tersebut, wisatawan Bromo ini mengatakan jika awalnya mereka memesan ojek di kawasan Penanjakan untuk turun di Padang Savana Gunung Bromo. Di sana mereka ditawari harga Rp100 ribu untuk pulang-pergi.

Biaya untuk keberangkatan sebesar Rp50 ribu dan pulangnya Rp50 ribu. Tapi kembalinya ke Penanjakan, mereka justru ditarik uang Rp400 ribu. Sontak pria dalam video tersebut terkejut karena kenaikannya 4 kali lipat dari seharusnya.

"Naik ojek ke sini jangan sampai ketipu ya guys, soalnya tadi mintanya cepek (Rp50 ribu) perjanjian cepek, tapi (setelah itu) mintanya empat ratus (Rp400 ribu), sama Pak Pur. Tag namanya Pak Pur, ojek Bromo awalnya satu orang gocap (Rp100 ribu) naik-turun, sekarang ditembak empat ratus," ucapnya.

Pria tersebut membuat video saat masih ada di kawasan Penanjakan Bromo. Terlihat ada beberapa tukang ojek Bromo yang diduga ia pesan dan beberapa Mobil Jeep yang melintas.

2. Tanggapan Paguyuban Jeep Bromo

Wisatawan di Gunung Bromo. (pixabay/Aknafi)
Wisatawan di Gunung Bromo. (pixabay/Aknafi)

Sekretaris Paguyuban Jeep Bromo, Wahyu Prasetyo mengaku sudah melihat video yang viral tersebut. Ia juga mengaku kecewa dengan ulah oknum tukang ojek tersebut. Menurutnya kejadian ini membuat citra Gunung Bromo sebagai destinasi wisata internasional tercoreng.

Ia mengakui jika 'bom harga' tukang ojek di sana bukan hal yang baru. Praktik-praktik culas ini sudah lama terjadi tapi belum ada penertiban. Ia mengatakan jika praktik ini biasanya dilakukan oleh tukang ojek nakal dengan tidak menjelaskan secara rinci biaya menaiki ojek ke beberapa kawasan.

"Sebenarnya problem itu sudah lama dan sering terjadi. Padahal sebenarnya berkembangnya sebuah pariwisata itu adalah bagaimana kita melayani para traveler yang berkunjung dengan baik dan benar," tegasnya.

Wahyu mengatakan jika mereka menetapkan aturan tegas pada setiap anggota paguyuban. Seriap agen atau sopir Jeep harus menjelaskan secara detail berapa biaya mulai dari penjemputan sampai tempat mana saja yang bisa dikunjungi dengan paket yang dipilih.

3. Polisi masih melakukan penyelidikan

ilustrasi sosial media (setkab.go.id)
ilustrasi sosial media (setkab.go.id)

Kapolsek Tosari, AKP Deddy Suryo Cahyono mengatakan ia sudah menerima informasi terkait unggahan video viral bom harga ojek Bromo. Ia saat ini masih menelusuri kebenarannya dan apakah lokasi video itu berada di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan atau bukan.

"Kami sekarang masih cek orangnya. Kalau sudah jelas nanti hasilnya kami sampaikan lagi," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Himasal Datangi Kantor Trans7, Layangkan 3 Tuntutan Ini

14 Okt 2025, 21:50 WIBNews