Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

58 Korban Ponpes Ambruk Teridentifikasi, Sisa 5 Kantong Jenazah

20251005_182247.jpg
Proses penyerahan jenazah yang teridentifikasi santri Ponpes Al Khoziny. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Intinya sih...
  • 58 korban Ponpes Al Khoziny teridentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima.
  • Tim DVI berhasil mengidentifikasi empat kantong jenazah, termasuk satu bagian tubuh korban selamat yang sebelumnya amputasi.
  • Proses identifikasi dilakukan secara hati-hati dan sesuai standar DVI internasional, dengan lima kantong jenazah masih dalam proses pencocokan DNA.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali merilis perkembangan hasil identifikasi korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga Selasa (14/10/2025), sebanyak 58 korban telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa pada hari ini, tim DVI berhasil mengidentifikasi empat kantong jenazah, yang terdiri dari tiga jenazah dan satu bagian tubuh.

“Kami akan menyampaikan hasil dari operasi DVI Polda Jatim pada hari ini, Selasa 14 Oktober 2025. Tim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap empat kantong jenazah, terdiri dari tiga jenazah dan satu body part,” ujar Khusnan dalam keterangan resminya di RS Bhayangkara Surabaya.

Khusnan menjelaskan bahwa hasil identifikasi juga mencakup satu body part yang ternyata merupakan bagian tubuh korban selamat yang sebelumnya mengalami amputasi di lokasi kejadian.

“Benar, body part itu merupakan bagian tubuh korban yang dilakukan amputasi di lokasi. Kami juga melakukan tes DNA untuk memastikan kecocokannya. Selanjutnya, bagian tubuh tersebut akan kami serahkan ke keluarga atau dikirim sesuai permintaan,” ungkapnya.

Hingga kini, tim DVI masih terus melakukan pendalaman terhadap lima kantong jenazah yang belum teridentifikasi. Berdasarkan laporan data antemortem, masih ada lima korban yang belum ditemukan dari total 63 laporan kehilangan yang diterima pihak kepolisian.

“Sampai saat ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 58 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Di kamar jenazah kami masih tersisa lima kantong jenazah yang sedang dalam proses pencocokan DNA,” ujar Khusnan.

Ia menambahkan, seluruh proses identifikasi dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan standar DVI internasional, mengutamakan ketelitian serta koordinasi dengan keluarga korban.

“Semoga seluruh korban segera dapat teridentifikasi dan amal ibadah adik-adik kita yang menjadi korban diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya.

Adapun hasil identifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ubay Dinhaiazkal Askia (15), laki-laki, warga Dusun Batoporo Timur, Kedungdung, Sampang. Teridentifikasi melalui DNA dan medis dari kantong jenazah nomor postmortem RSBB 029, cocok dengan antemortem 002.

2. M. Muhfi Alvian (16), laki-laki, warga Perum The Sun Village C 14, Damarsi, Buduran, Sidoarjo. Teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti kepemilikan pribadi, dari postmortem RSPB 036 cocok dengan antemortem 063.

3. Abdul Halim (16), laki-laki, warga Bulak Banteng Madya 10/14, Sidotopo Wetan, Kenjeran, Surabaya. Teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti pribadi, berdasarkan tiga nomor postmortem RSBP 053, RSBP 056, dan RSBP 062 yang mengarah ke satu identitas, cocok dengan antemortem 033.

4. Kantong jenazah RSBB 035B teridentifikasi melalui DNA cocok dengan korban masih hidup atas nama Nur Ahmad Ramatulloh.

Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Himasal Datangi Kantor Trans7, Layangkan 3 Tuntutan Ini

14 Okt 2025, 21:50 WIBNews