Khofifah Beri Penghargaan Tim Darurat Ponpes Ambruk kecuali Bupati Sidoarjo

- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada tim tanggap darurat runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
- Penghargaan diberikan kepada sejumlah tokoh dari berbagai unsur instansi seperti BPBD, Tim SAR, Tim Medis, Polri hingga TNI.
- Khofifah mendoakan para korban yang meninggal agar seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT dan menekankan pentingnya menjaga lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi setiap santri dan pelajar di Jawa Timur.
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengganjar penghargaan kepada sejumlah tokoh yang berjibaku dalam tanggap darurat runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dari beberapa tokoh, tidak tampak Bupati Sidoarjo Subandi menerima penghargaan itu.
"Terima kasih kepada Tim SAR gabungan, TNI, Polri, relawan yang mendedikasikan diri dalam operasi darurat. Bahkan hingga sekarang tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi korban,” ujar Khofifah dalam pidatonya di upacara Hari Jadi Jawa Timur ke 80 di pelataran Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Minggu (12/10/2025).
Sejumlah tokoh yang mendapatkan penghargaan itu dari berbagai unsur instansi. Baik itu pusat, provinsi dan daerah. Ada dari BPBD, Tim SAR, Tim Medis, Tim Pemadam Kebakaran, Polri hingga TNI. Hanya saja, tidak tampak nama Bupati Sidoarjo dalam daftar penerima penghargaan ini.
Adapun unsur yang menerima penghargaan, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Kepala BPBD Jatim Gatot Soebroto Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Dandim Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit, Kepala DPKP Surabaya Laksita Rini Sevriani.
Kemudian Dokter TNI AD Kapten CKM dr. Aaron Franklyn Soaduon Simatupang, Kabiddokess Polda Jatim dr. M. Khusnan Marzukki, Kepala RS Bhayangkara Surabaya Konbes Pol dr. Bayu Dharma Shanti, Kabid DVI Dokpol Biro Dokes Polri Kombes Pol dr. Wahyu Hidayati dan sejumlah tim medis RSUD Sidoarjo.
Dalam kesempatan ini, Khofifah mendoakan semoga para santri Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang meninggal dunia agar seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT. Ia meyakini bahwa semua korban meninggal dalam keadaan syahid. Karena sedang mencari ilmu, dan ketika kejadian pun mereka menjalankan ibadah Salat Asar.
"Para korban yang dipanggil ke haribaan Allah, mendapat tempat mulia di sisi Allah, dipanggil dalam keadaan Syahid. Dan para korban yang dirawat, semoga segera mendapatkan kesembuhan, Al Fatihah," ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa tragedi yang menelan puluhan korban jiwa ini menyisakan duka cita mendalam bagi banyak pihak. Ia pun mengajak hal ini dijadikan pelajaran berharga bersama. Agar tidak terjadi kejadian serupa.
"Peristiwa ini adalah duka mendalam bagi kita semua sekaligus mengingatkan kita akan tanggung jawab besar untuk menjamin lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi setiap santri dan pelajar di Jawa Timur," katanya.