Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Beberkan Hubungan Tukang Pijat dan Korban yang Dimutilasi

ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Esti Suryani)

Malang, IDN Times - Satreskrim Polresta Malang Kota terus menggali informasi terkait kasus mutilasi yang dilakukan seorang tukang pijat Abdul Rahman yang indekos di Jalan Sawojajar Gang 13A Nomor 12, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dalam kejadian ini, korbannya adalah seorang pengusaha kafe bernama Adrian Prawono (34) warga Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

Polisi perlahan-lahan menemukan titik terang terkait motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Abdul Rahman. Diduga ada unsur klenik yang membuat pelaku membunuh Adrian.

1. Awal perkenalan pelaku dan korban, tertarik pada ilmu pelet pelaku

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis (baju batik). (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis menceritakan jika awal perkenalan keduanya pada Juni 2023 lalu melalui media sosial. Pelaku membranding dirinya di media sosial sebagai tukang pijat yang bisa ilmu-ilmu mistis, salah satunya pelet.

Dari sanalah korban tertarik dengan jasa yang ditawarkan oleh pelaku melalui media sosial. Sehingga ia datang langsung ke rumah indekos pelaku karena memang ada seseorang yang ingin ia pelet.

"Pelaku ini mengaku bisa lintrik (ilmu pengasihan), sehingga orang yang awalnya tidak suka menjadi dekat dan tertarik. Diduga korban ini ada orang yang dia suka sehingga datang ke tempat praktik pelaku," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (8/1/2024).

2. Pelet pelaku tidak mempan, sehingga membuat pelaku emosi

Kamar indekos yang menjadi tempat eksekusi Adrian Prawono. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kamar indekos yang menjadi tempat eksekusi Adrian Prawono. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Setelah berbulan-bulan memesan pelet dari pelaku, ternyata orang yang diidamkan korban tidak juga luluh kepadanya, bahkan orang yang disukainya malah kian menjauh. Hal ini membuat kesabaran korban habis, sehingga ia kembali mendatangi indekos pelaku pada 15 Oktober 2023.

"Korban pada tanggal 15 Oktober 2023 mendatangi pelaku untuk meminta klarifikasi, tapi sepertinya terjadi ketidaksepahaman sehingga diduga terjadi cekcok. Sehingga berujung pada pembunuhan pada korban," bebernya.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian berusaha untuk menghilangkan tubuh korban. Ia kemudian memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian agar tidak mudah dikenali.

3. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka secara hati-hati

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Wasis mengatakan jika mereka tidak bisa melakukan pemeriksaan pada pelaku secara sembrono. Pasalnya kondisi kini sedang tidak stabil, sehingga mereka harus melakukan pemeriksaan dengan berhati-hati.

"Kondisi pelaku saat ini sedang kelelahan, sehingga pemeriksaan harus dilakukan secara hati-hati dan bertahan. Jadi terkait dugaan terjadi cekcok antara pelaku dan korban masih terus kita dalami," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us