Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polda Jatim Selidiki Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI

Ilustrasi korban kekerasan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi korban kekerasan (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Jatim) mulai mendalami laporan dugaan kasus kekerasan anak SMA SPI di Kota Batu. Pihaknya membenarkan kalau telah menerima laporan dari Komnas Perlindungan Anak (PA) dengan terlapor berinisial JE.

1. Polisi lakukan penyelidikan

Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa
Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa

Kepala Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ali Mahfud mengatakan, kalau laporan dugaan kasus kekerasan seksual yang langsung diproses. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah penyelidikan terhadap laporan awal.

"Benar laporan sudah diterima, kami lakukan penyelidikan," ujarnya dikonfirmasi Minggu (30/5/2021).

2. Ambil keterangan pelapor hingga korban

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Penyelidikan ini, lanjut Ali, diawali dengan mengambil keterangan pelapor, saksi hingga korban. Nantinya, korban juga akan divisum oleh polisi untuk melengkapi bukti-bukti laporan. Selain itu, terlapor berinisal JE juga akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

"Ada (visum) tapi menunggu kesiapan korban. Sekaligus BAP," imbuh dia.

3. Dilaporkan ke Polda Jatim Sabtu kemarin

Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa
Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa

Sebelumnya, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait melaporkan kasus ini ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Ia mengatakan, berdasarkan keterangan para korban, kekerasan seksual yang dilakukan oleh JE sering kali terjadi di sekolah.

"Ini dilakukan di lokasi di mana anak itu dididik yang seyogyanya menjadi entrepreneur dan berkarakter tetapi karena perilaku si pengelola ini mengakibatkan si anak berada dalam situasi yang sangat menyedihkan," ujar Arist.

Bahkan, kekerasan seksual ini juga diduga dilakukan oleh JE ketika ia dan murid-muridnya sedang kunjungan ke luar negeri. Sekolah tersebut memang banyak memiliki program kunjungan lantaran salah satu keunggulannya adalah pendidikan kewirausahaan.

Sementara, Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia mengaku terkejut dengan pemberitaan yang beredar. Ia malah merasa aneh dengan pemberitaan tersebut dan mempertanyakan tujuan dan motif dari pelapor. Pihaknya mengakui bahwa tidak mengetahui siapa yang melakukan pelaporan atas kasus tersebut. 

"Kami tidak tahu apa motif dan tujuan pelapor membuat laporan tersebut," katanya Sabtu (29/5/2021). 

Risna membantah tuduhan yang muncul pada pelaporan tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak pernah ada kasus tersebut sejak dirinya menjadi kepala sekolah tahun 2007 lalu.

"Sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar. Saya di sini sebagai kepala sekolah sejak sekolah ini berdiri tahun 2007. Saya juga sebagai ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar Syahlillah
EditorArdiansyah Fajar Syahlillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Kakek Tiri Bejat, Perkosa Cucu Usia 6 Tahun di Gresik

14 Des 2025, 15:04 WIBNews