Polisi Dibacok saat Gerebek Curanmor, Satu Pelaku Masih Diburu
- Polisi buru pelaku pembacokan terhadap Aiptu Susanto di Lumajang.
- Insiden brutal terjadi saat penyergapan terhadap komplotan pencuri sepeda motor.
- Aiptu Susanto luka parah dan menjalani perawatan intensif, satu pelaku ditangkap, satu lagi masih buron.
Lumajang, IDN Times - Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur turun tangan penuh memburu satu pelaku yang masih buron dalam aksi pembacokan terhadap anggota Polres Lumajang, Aiptu Susanto. Perburuan intensif dilakukan sejak insiden berdarah yang terjadi pada Kamis (11/12/2025).
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menegaskan pihaknya bersama jajaran Polres Lumajang terus memburu pelaku yang kabur usai menyerang petugas.
“Benar, satu pelaku masih dalam pengejaran. Tim gabungan masih bekerja di lapangan. Perkembangan akan kami sampaikan,” ujar Jumhur, Minggu (14/12/2025).
Insiden brutal ini terjadi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Lumajang. Aiptu Susanto terluka parah setelah dibacok komplotan pencuri sepeda motor saat berusaha melakukan penyergapan.
Peristiwa bermula ketika petugas melakukan pengejaran terhadap dua terduga pelaku curanmor. Aksi kejar-kejaran berakhir ketika sepeda motor pelaku menabrak kendaraan lain hingga terjatuh di lokasi kejadian.
Melihat situasi tersebut, Aiptu Susanto mendekat untuk mengamankan pelaku. Namun kondisi berubah drastis. Salah satu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dan menyerang petugas secara membabi buta.
Serangan mendadak itu membuat Aiptu Susanto tak sempat menghindar. Sabetan celurit mengenai tubuh korban hingga mengakibatkan luka serius.
Akibat serangan tersebut, Aiptu Susanto kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Haryoto Lumajang. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban mengalami tiga luka sobek akibat senjata tajam, dengan luka terparah di bagian perut.
Dalam peristiwa ini, polisi menangkap satu pelaku yang juga mengalami luka-luka. Pelaku tersebut kini berada dalam pengawasan ketat aparat sambil menjalani perawatan medis.
Sementara satu pelaku lainnya melarikan diri dan resmi masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Aparat memastikan perburuan akan terus dilakukan hingga pelaku berhasil ditangkap.
