Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dugaan Pencabulan di SPI, di Sekolah hingga Saat di Luar Negeri

Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa

Surabaya, IDN Times -  Salah satu sekolah ternama di Kota Batu berinisial SMA SPI tercoreng lantaran diduga menjadi lokasi pencabulan para siswanya yang dilakukan oleh pemiliknya. Padahal, sekolah ini memiliki nama baik lantaran memberikan pendidikan gratis bagi siswa yang kurang mampu dan yatim piatu.

1. Pencabulan diduga dilakukan di sekolah

Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa

Kasus dugaan kekerasan seksual di SMA SPI ini diungkap oleh Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Ia mengatakan, berdasarkan keterangan para korban, kekerasan seksual yang dilakukan oleh JE sering kali terjadi di sekolah.

"Ini dilakukan di lokasi di mana anak itu dididik yang seyogyanya menjadi entrepreneur dan berkarakter tetapi karena perilaku si pengelola ini mengakibatkan si anak berada dalam situasi yang sangat menyedihkan," ujar Arist.

2. Dilakukan hingga ke luar negeri

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mia Amalia)

Bahkan, kekerasan seksual ini juga diduga dilakukan oleh JE ketika ia dan murid-muridnya sedang kunjungan ke luar negeri. SMA SPI memang banyak memiliki program kunjungan lantaran salah satu keunggulannya adalah pendidikan kewirausahaan.

"Perilaku kejahatan bukan hanya di tempat anak itu dididik, tapi juga di luar negeri ketika mereka melakukan kunjungan ke luar negeri," tuturnya.

3. Komnas PA serahkan kasus ke Polda Jatim

Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Dok istimewa

Namun, Arist tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana modus JE mencabuli siswanya baik di dalam dan luar sekolah. Ia menyerahkan perkembangan kasus lebih lanjut ke Polda Jatim atas laporan yang telah ia buat. Ia berharap, kasus ini bisa ditindak dengan serius sehingga JE dapat ditindak dengan setimpal.

"Komnas PA bersama korban melakukan ini supaya ini menjadi pelajaran bagi semua orang tetapi paling tidak ada pendekatan hukum supaya kasus ini menjadi terang benderang," pungkasnya. Saat dikonfirmasi, Kepala SMA SPI yang belakangan diketahui sebagai Selamat Pagi Indonesia, Risna Amalia tidak merespons.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us