Tahun Ini, Pesta Kembang Api di Balkot Surabaya Diganti Doa Bersama

- Pesta kembang api di Balkot Surabaya tahun baru 2026 akan diganti dengan doa bersama untuk korban bencana Sumatra.
- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan peniadaan pesta kembang api karena sejumlah wilayah di Indonesia tengah berduka karena bencana banjir.
- Gelaran malam pergantian tahun di Kota Surabaya akan dilakukan dengan sederhana dan doa untuk keselamatan warga Surabaya serta korban bencana Sumatra.
Surabaya, IDN Times - Tahun Baru 2026 nanti, Balai Kota (Balkot) Surabaya tidak lagi semeriah tahun lalu. Sebab, pesta kembang api yang menjadi tontonan ribuan warga akan ditiadakan. Pesta kembang api bakal diganti dengan kegiatan doa bersama untuk korban bencana Sumatra.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, peniadaan kegiatan pesta itu dilakukan mengingat sejumlah wilayah di Indonesia tengah berduka karena bencana banjir. Pesta kembang api itu akan diganti dengan kegiatan pengajian.
"Insyaallah tidak ada (pesta kembang api). Tapi yang insyaallah ada pengajian insyaallah. Karena masih ada saudara kita yang mengalami musibah di Aceh, kita tetap berdoa bersama," ujar Eri, Sabtu (13/12/2025).
Gelaran malam pergantian tahun di Kota Surabaya akan dilakukan dengan sederhana. Selain doa untuk korban bencana Sumatra, doa juga dilakukan untuk keselamatan warga Surabaya.
"Saya juga sampaikan untuk merayakan Tahun Baru ini dalam kegiatan yang sederhana. Tapi kita perbanyak doa agar Surabaya terhindar dari bencana. Juga menguatkan saudara-saudara kita yang ada di Sumatra," ungkap Eri.
"Maka jangan pernah melakukan kegiatan di Tahun Baru yang berlebihan. Tapi secara sederhana. Dan ayo kalau bisa di Tahun Baru, dikumpulkan anggaran dan duit, ayo kita kirimkan ke Sumatra," imbuh Eri.
Meski begitu, Eri tidak melarang sejumlah hotel menggelar perayaan pesta tahun baru. Ia hanya mengimbau pihak hotel tidak melakukan pesta kembang api.
"Tetap, tapi di dalam ya. Pesta Kembang Api, kita sampaikan ke Pak Kapolres. Kalau bisa, tidak ada. Nanti kita masukkan dalam surat edaran," jelasnya.
Eri juga mengimbau kegiatan perayaan tahun baru tidak dilakukan terpusat di satu titik tertentu. Melainkan, di wilayah kecamatan atau tempat tinggal masing-masing agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Sama ini ya, sama. Sehingga harapan kita tidak terfokus, tidak ada yang datang menuju (titik tertentu), fokus satu tempat, akhirnya itu juga menimbulkan macet. Tapi di situ kita fokus ada di masing-masing wilayah, per kecamatan," pungkas dia.


















