Selain Keringanan UKT, Unair Beri Biaya Hidup Mahasiswa Korban Bencana

- Unair memberikan keringanan UKT dan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa korban banjir Sumatra.
- PUSPAS Unair melakukan pendataan untuk bantuan tepat sasaran, sesuai dengan prinsip SDGs poin 4 dan 2.
- PUSPAS Unair membuka kesempatan donasi dari masyarakat untuk aksi kemanusiaan, dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.
Surabaya, IDN Times - Universitas Airlangga (Unair) memberi keringanan hingga membebaskan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang keluarganya menjadi korban bencana banjir Sumatra. Tak hanya itu, Unair juga memberi bantuan biaya hidup kepada mereka.
Saat ini, Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Unair telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa asal Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang keluarganya terdampak banjir. Hal tersebut agar bantuan tepat sasaran.
Ketua PUSPAS UNAIR, Dr Wisudanto SE MM CFP ASPM mengatakan, bahwa langkah ini adalah upaya untuk mewujudkan komitmen UNAIR dalam menjalankan fungsi sosial serta menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, Quality Education. Selain itu, UNAIR juga turut mendorong pemulihan kondisi mahasiswa pasca bencana.
“Berdasarkan hasil penelusuran Tim Pendidikan dan Kemahasiswaan, ada 64 mahasiswa yang terkonfirmasi membutuhkan bantuan,” ujarnya.
Wisudanto mengungkapkan salah satu upayanya adalah penyaluran bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Bantuan yang akan disalurkan berupa keringanan UKT, living cost dengan Kartu Sahabat PUSPAS,” ujarnya.
Selain bantuan finansial, PUSPAS UNAIR juga akan menyalurkan bantuan program makan siang gratis bagi mahasiswa terdampak yang terdistribusi melalui masing-masing fakultas. Hal ini sesuai dengan poin SDG 2, yaitu zero hunger. “Kemudian untuk sampai kapannya kami sementara ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu,” tambahnya.
Menyadari pentingnya gerakan bersama demi menguatkan solidaritas sosial, PUSPAS membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini. Donasi dari civitas akademika, alumni, dan masyarakat akan dikelola secara transparan dan profesional.
"Jadi kami benar-benar membutuhkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menyalurkan donasi melalui PUSPAS UNAIR,” terangnya.
PUSPAS UNAIR menyambut positif setiap inisiatif dan bentuk kepedulian tersebut, karena bantuan kolektif akan membawa dampak besar dan menguatkan semangat gotong royong. “Senyampang masih ada pihak-pihak yang memberikan kepedulian terhadap ini, kami selalu terbuka untuk segala bentuk kepedulian ini,” tutupnya.


















