PMK, Pedagang Daging Surabaya Tetap Kebanjiran Pembeli

Surabaya, IDN Times - Kabar soal merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak rupaya tidak berpengaruh terhadap penjualan daging di Surabaya. Penjual daging tetap kebanjiran pembeli.
1. Pembeli mengaku tak tahu soal PMK

Dari 2 pedagang pedagang sapi di 2 pasar Kota Surabaya yang IDN Times temui, mengaku tidak tau soal virus PMK yang akhir-akhir ini ramai. Pedagang hanya tahu bahwa PMK menyerang sapi
"Saya tidak tau apa itu PMK. Tapi katanya membuat sapi pilek gitu," ujar Sulvia salah satu pedagang di pasar Pegirian Surabaya.
2. Penjual daging tetap ramai pembeli

Sulvia mengaku penjualannya tak terpengaruh merebaknya PMK. pembelinya tetap ramai seperti biasa. "Ramai tetap, sehari itu bisa menjual 10 kuintal. Langganan saya dari Surabaya, Madura dan daerah lain di Jawa Timur," tuturnya.
Hal yang sama juga diungkap Wahid, pedagang daging di Pasar Tambakrejo Surabaya. Ia mengaku pembelinya masih rame seperti biasa. "Pembelinya biasa saja, masih rame gak pengaruh sama penjualan," kata dia. Dalam sehari, ia menjual 80 kg daging. Pelanggannya pun beragam mulai dari pedagang bakso, soto hingga nasi campur.
3. Pasokan daging di RPH tetap aman

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surya, Fajar Arifianto Isnugroho menyebut sejaah ini merebaknya PMK tidak mempengaruhi jumlah pasokan daging di RPH Surabaya. Pasokan hewan ternak per hari rata-rata 150 ekor.
"Alhamdulilah jumlah potongan masih tidak terpengaruh. Artinya, RPH Surabaya tetap melayani pemotongan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait kebutuhan daging yang sehat, berkualitas dan terjamin halal," ujarnya.