Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KIM Plus Menguat di Jatim, Siapa Lawan Khofifah?

Dok. Sherly
Dok. Sherly

Surabaya, IDN Times - Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terbentuk saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus berlanjut. Bahkan kini berkembang menjadi KIM Plus pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Aksi borong rekomendasi pun tersaji jelang pendaftaran Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Kepala - Wakil Kepala Daerah.

Salah satunya ada di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Hampir semua partai politik (parpol) merapat ke petahana Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak. Parpol-parpol yang tergabung dalam KIM Plus itu memberi tiket ke pasangan yang telah membantu Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres lalu.

Diketahui, Khofifah ialah bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran sekaligus juru kampanye. Sementara Emil bertugas khusus menjadi juru bicara putra sulung Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Gibran.

Kini, Khofifah dan Emil mengantongi rekomendasi maju Pilgub Jatim 2024 dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PPP, PSI, PKS, NasDem untuk partai parlemen. Sementara nonparlemen ada Partai Perindo. Praktis menyisakan PKB dan PDIP saja.

Namun, koalisi gendut Khofifah - Emil diperkirakan bertambah. Sinyal merapatnya PKB ke Khofifah - Emil kian kuat. Setelah di tataran DPP, PKB memutuskan bergabung dalam KIM Plus. Sinyal itu turut dirasakan oleh PDIP. Partai berlambang kepala banteng bermoncong putih ini mulai menyiapkan diri maju sendiri. Tanpa koalisi.

Terbukanya peluang PDIP mengusung paslonnya sendiri ini setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024. Dalam aturan lama, syarat mengusung sendiri ialah 20 persen kursi atau setara 24 kursi DPRD Jatim. Sementara terbaru, hanya butuh ambang batas 7,5 persen suara. Sedangkan perolehan PDIP sebanyak 3.735.865 suara dengan raihan 21 kursi.

"Ketika Perundang-undangan dimungkinkan PDIP bisa berangkat sendiri, maka komunikasi dengan berbagai kelompok dan komunitas di Jawa Timur sudah kita jalin. Termasuk dengan NU dan Muhammadiyah," ujar Wakil Ketua DPD PDIP, Budi Sulistyono alias Kanang saat ditemui IDN Times, Kamis (22/8/2024).

"Tempo hari kita pasif-pasif saja. Ketika, ada nuansa PKB lari ke sana (Khofifah - Emil). Berarti kita nyalon nih. H-1 kita lari ke mana? Sekarang kita lari kencang menuju pendaftaran ini," tambah dia.

Dalam sisa hari yang ada ini, Kanang menyebut kalau jajaran pengurus DPD PDIP Jatim menentukan figur yang akan dimajukan dalam Pilgub Jatim 2024. Ada dua nama yang menguat. Nama pertama, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan kedua, Abdullah Azwar Anas.

"Beberapa hari ini kita tentukan di internal. Kita sampaikan (hasilnya) ke DPP," kata Kanang.

Kendati demikian, PDIP tidak menutup diri. Mereka tetap membuka pintu komunikasi dengan PKB hingga saat ini. Jika memang PKB mengajak berkoalisi, maka PDIP bisa mengakomodirnya. "Kalau dengan PKB kami masih komunikasi," ucap Kanang.

Sementara itu, DPW PKB Jatim belum menunjukkan sinyal merapat ke Khofifah - Emil. Menjadi pemenang Pileg 2024 di Jatim membuat PKB juga ingin mengusung sendiri. Tapi dinamika di tingkat pusat membuat PKB tak kunjung mengumumkan sikap resminya.

Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi dalam beberapa kali kesempatan secara tegas kalau partainya belum menemui kecocokan dengan Khofifah - Emil. Mereka punya dua nama yang digadang maju. Ada mantan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar dan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar.

"PKB partai yang istiqamah antara hati dan tindakan. Hati gak cocok masak mau mendukung," ungkapnya.

Sementara pihak KIM Plus mengaku tidak terusik dengan putusan MK maupun dibatalkannya Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada setelah gejolak protes dari para demonstran. Mereka mengklaim dirinya solid baik di pusat maupun daerah.

"Sampai sekarang gak bubar. Sampai hari ini belum adanya bubar itu karena tanggal 27 pendaftaran kan. Jadi ini semuanya koalisi sudah terbentuk relatif sudah matang masing-masing partai politik," tegas Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga saat ditemui di Surabaya, Rabu (21/8/2024).

"Jawa Timur yang di PAN tidak ada. Tadi kami diskusi sama seluruh calon di dalam tadi. Ya sampai hari ini tidak ada perubahan koalisi," kata Yoga menambahkan.

Kini ada beberapa skema muncul di Pilgub Jatim 2024. Pertama PKB merapat ke KIM Plus mengusung Khofifah - Emil dengan penantang PDIP. Kedua PKB berkoalisi dengan PDIP menantang petahana bersama KIM Plus. Ketiga ada tiga paslon yakni, PKB dan PDIP mengusung sendiri melawan gaco dari KIM Plus, Khofifah - Emil.

Terpisah, Pakar Hukum Universitas Airlangga (Unair), Dr Mohammad Syaiful Aris putusan MK yang mengabulkan sebagian permohonan Partai Buruh dan Partai Gelora memiliki dampak signifikan terhadap mekanisme pencalonan kepala daerah. 

"Dengan penurunan ambang batas pencalonan, partai politik kecil yang memperoleh suara minimal 6,5 persen hingga 10 persen sesuai jumlah penduduk dalam daftar pemilih tetap kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mencalonkan pasangan calon kepala daerah," jelasnya.

Aris menambahkan, perubahan itu harapannya mampu mengurangi dominasi partai-partai besar. Selain itu, menurut Aris, perubahan tersebut juga dapat meminimalkan potensi munculnya calon tunggal di suatu daerah, yang sebelumnya menjadi kekhawatiran karena persyaratan ambang batas yang tinggi.

"Dengan lebih banyak partai yang bisa mengajukan calon, kompetisi dalam Pilkada akan semakin terbuka, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas demokrasi lokal," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Zumrotul Abidin
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

KSPSI Kediri Tanggapi Video Viral Karyawan PT Gudang Garam

08 Sep 2025, 19:15 WIBNews