Polda Jatim Selidiki Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI

Surabaya, IDN Times - Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Jatim) mulai mendalami laporan dugaan kasus kekerasan anak SMA SPI di Kota Batu. Pihaknya membenarkan kalau telah menerima laporan dari Komnas Perlindungan Anak (PA) dengan terlapor berinisial JE.
Baca Juga: Pemilik Sekolah Ternama Kota Batu Diduga Cabuli dan Eksploitasi Siswa
1. Polisi lakukan penyelidikan
Kepala Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ali Mahfud mengatakan, kalau laporan dugaan kasus kekerasan seksual yang langsung diproses. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah penyelidikan terhadap laporan awal.
"Benar laporan sudah diterima, kami lakukan penyelidikan," ujarnya dikonfirmasi Minggu (30/5/2021).
Baca Juga: Sejak 2009, Pemilik SPI Diduga Sudah Cabuli dan Eksploitasi Siswanya
2. Ambil keterangan pelapor hingga korban
Penyelidikan ini, lanjut Ali, diawali dengan mengambil keterangan pelapor, saksi hingga korban. Nantinya, korban juga akan divisum oleh polisi untuk melengkapi bukti-bukti laporan. Selain itu, terlapor berinisal JE juga akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
"Ada (visum) tapi menunggu kesiapan korban. Sekaligus BAP," imbuh dia.
Baca Juga: Dugaan Pencabulan di SPI, di Sekolah hingga Saat di Luar Negeri
3. Dilaporkan ke Polda Jatim Sabtu kemarin
Sebelumnya, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait melaporkan kasus ini ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Ia mengatakan, berdasarkan keterangan para korban, kekerasan seksual yang dilakukan oleh JE sering kali terjadi di sekolah.
"Ini dilakukan di lokasi di mana anak itu dididik yang seyogyanya menjadi entrepreneur dan berkarakter tetapi karena perilaku si pengelola ini mengakibatkan si anak berada dalam situasi yang sangat menyedihkan," ujar Arist.
Bahkan, kekerasan seksual ini juga diduga dilakukan oleh JE ketika ia dan murid-muridnya sedang kunjungan ke luar negeri. Sekolah tersebut memang banyak memiliki program kunjungan lantaran salah satu keunggulannya adalah pendidikan kewirausahaan.
Sementara, Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia mengaku terkejut dengan pemberitaan yang beredar. Ia malah merasa aneh dengan pemberitaan tersebut dan mempertanyakan tujuan dan motif dari pelapor. Pihaknya mengakui bahwa tidak mengetahui siapa yang melakukan pelaporan atas kasus tersebut.
"Kami tidak tahu apa motif dan tujuan pelapor membuat laporan tersebut," katanya Sabtu (29/5/2021).
Risna membantah tuduhan yang muncul pada pelaporan tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak pernah ada kasus tersebut sejak dirinya menjadi kepala sekolah tahun 2007 lalu.
"Sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar. Saya di sini sebagai kepala sekolah sejak sekolah ini berdiri tahun 2007. Saya juga sebagai ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada," katanya.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polda, SMA SPI Kota Batu Bantah Ada Pelecehan Seksual