Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Telur Turun, Rata-rata Harga Rp21 Ribu Per Kilogram di Jatim

default-image.png
Default Image IDN

Surabaya, IDN Times - Harga telur ayam ras di Jawa Timur (Jatim) mulai melandai setelah sempat melejit saat Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) hingga pekan pertama Januari 2022. Penurunan ini terpantau di pasar maupun sistem milik pemerintah provinsi.

1. Harga rata-rata telur Rp21 ribu

default-image.png
Default Image IDN

Warga Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Ike (26) sempat mengeluhkan harga telur ayam ras yang mencapai Rp28 ribu per kilogramnya. Tapi sekarang ini sudah berada di kisaran Rp20.000 - Rp22.000 per kilogram. "Akhir Desember beli itu masih mahal, sekarang sudah Rp20 ribuan sekilo," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2022).

Merujuk data Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga rata-rata telur di Jatim Rp21.840. Harga rata-rata tertinggi di Probolinggo Rp25.333 dan harga rata-rata terendah di Banyuwangi Rp 20.400.

Sementara itu harga telur di Pasar Surabaya berkisar antara Rp21.000 - Rp22.000. Untuk Pasar Genteng, Keputran dan Wonokromo harga telur mencapai Rp 22.000. Sedangkan Pasar Pucanganom dan Tambahrejo Rp21.000.

2. Harga telur turun karena momen Nataru berlalu

ilustrasi telur ayam (unsplash.com/Annie Spratt)

Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar, Rofi Yasifun mengatakan, turunnya harga telur ini dikarenakan momen Nataru sudah berlalu. Menurutnya saat Nataru, permintaan naik terutama wilayah Indonesia bagian timur.

"Bulan Desember harga  telur naik karena pencairan bantuan sosial (Bansos), Program Keluarga Harapan (PKH) yang dirapel sampai lebih tiga bulan," katanya.

"Selain itu suplai telur berkurang karena banyak peternak tidak bisa bertahan karena krisis yang melanda mulai akhir 2020 sampai dengan November 2021," dia melanjutkan.

3. Turunnya harga telur juga diintervensi SE Dirjen PKH Cutting HE

default-image.png
Default Image IDN

Rofi menambahkan turunnya harga telur seiring muncul Surat Edaran (SE) Dirjen PKH cutting Hatching Egg (HE) broiler, yang menyebabkan harga telur langsung turun. Karena potensi telur dari breeding masuk ke industri dan merembes ke pasar sehingga ada suplai tambahan menjadi berlebih.

Saat ini produksi telur berkurang kisaran 20- 50 persen.  Menurutnya kendala produksi telur selama ini adalah pakan yang mahal. "Selain itu tidak ada pengawasan budidaya integrator," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us