Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelarian Begal Sadis Lumajang Dihentikan Timah Panas Jatanras

IMG-20251215-WA0002.jpg
Begal yang ditembaj mati saat di Kamar Jenazah. Dok. Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Intinya sih...
  • Pelarian begal sadis ASF dihentikan timah panas aparat Jatanras Polda Jatim.
  • ASF tewas setelah berusaha melawan petugas saat hendak ditangkap, merupakan residivis begal bersenjata celurit.
  • ASF adalah bagian dari komplotan begal lintas daerah yang kerap beraksi di Lumajang, Jember, hingga Probolinggo.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Malam belum sepenuhnya reda ketika deru kendaraan melaju pelan di Jalan Raya Surabaya–Malang, kawasan Melaten, Karangrejo, Gempol, Pasuruan. Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, Minggu (14/12/2025). Di ruas jalan inilah pelarian seorang begal sadis berakhir.

ASF (30), residivis begal bersenjata celurit asal Wonoayu, Ranuyoso, Lumajang, akhirnya tumbang setelah timah panas aparat Jatanras Polda Jawa Timur menghentikan langkahnya. Ia tewas di tempat setelah berusaha melawan petugas saat hendak ditangkap.

Nama ASF bukan sosok asing bagi kepolisian. Sejak Kamis (11/12/2025), ia diburu intensif usai aksi brutalnya di Jalan Gajah Mada, Lumajang. Dalam pengejaran itu, ASF tanpa ragu membacok Aiptu Susanto Kurniawan, anggota Polsek Ranuyoso, hingga perut korban sobek parah dan ususnya terburai. Polisi yang sedang menjalankan tugas itu kini masih berjuang pulih dari luka serius.

Satu rekannya, MH, sudah lebih dulu diringkus Satreskrim Polres Lumajang. Namun ASF memilih jalan pelarian. Berpindah dari satu rumah kerabat ke kerabat lain, menyusuri wilayah Lumajang hingga akhirnya menyeberang ke Pasuruan. Jejaknya terus diendus.

Tim Jatanras Polda Jatim mengambil alih penuh perburuan. Siang berganti malam, pelaku dipantau bergerak bersama seorang teman yang hingga kini identitasnya belum terungkap. Dugaan polisi, ASF hendak kembali kabur ke wilayah lain.

Penyergapan dilakukan cepat. Saat petugas mendekat, ASF justru menghunus celurit dan menyerang. Situasi genting tak memberi banyak pilihan. Aparat melepaskan tembakan terukur. Peluru bersarang di dada ASF. Tubuhnya roboh di aspal gelap, mengakhiri pelarian panjang yang dibangun dari kekerasan.

“Tadi sekitar pukul 23.00 kami lakukan penangkapan. Dia bersama temannya. Saat disergap, yang bersangkutan melakukan perlawanan,” ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, Senin (15/12/2025) pagi.

Menurut Jumhur, ASF adalah bagian dari komplotan begal lintas daerah yang kerap beraksi di Lumajang, Jember, hingga Probolinggo. Mereka dikenal sadis, selalu membawa celurit, dan tak segan melukai korban demi merampas sepeda motor.

“Korban mereka sudah banyak. Sangat tega,” tegasnya.

Beberapa jam setelah penembakan, jenazah ASF dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya. Sekitar pukul 03.00 WIB, sebuah mobil pribadi milik petugas masuk ke halaman rumah sakit. Dari bagasi belakang, tubuh pria berkaus hitam dan celana pendek krem itu diturunkan dalam posisi terlentang. Kain sarung hijau melilit bagian perutnya saat dibawa ke ruang Dokpol. Kisah ASF berakhir. Di antara gelap jalan raya dan cahaya lampu rumah sakit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Teknologi IoT Masuk Desa, Unesa Dorong Ketahanan Pangan Urban Farming

15 Des 2025, 11:10 WIBNews