Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Puluhan Sapi di Batu Mati Mendadak, Ada Perubahan Warna Organ Dalam

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Batu, IDN Times - Puluhan sapi di Kota Batu mengalami fenomena mati mendadak. Di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu bahkan sudah ada 21 sapi yang mati mendadak. Warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu. Petugas kemudian langsung datang untuk memeriksa penyebab kematian.

1. Petugas Puskeswan RPH Kota Batu melihat ada perubahan pada organ dalam sapi

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Dokter hewan Puskeswan RPH Kota Batu, Wulandari mengatakan jika pihaknya telah memeriksa satu persatu sapi yang mati mendadak di Kota Batu. Ia melihat jika sapi-sapi yang mati ini memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu perubahan warna pada organ dalam.

Ia mencontohkan jeroan dalam sapi biasanya berwarna hijau, tapi dalam kasus ini jeroan sapi berwarna kemerahan yang menandakan ada ketidaknormalan. Kemudian usus sapi juga berwarna kemerahaan, padahal usus sapi yang sehat seharusnya berwarna putih.

"Jadi perubahan organ ini intinya ada keracunan pada tubuh sapi. Ketika racun masuk percernaan sapi, membuat pembuluh darah pecah. Saat pembuluh darah pecah, membuat organ jadi merah," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (22/8/2024).

2. Petugas Puskeswan RPH Kota Batu belum bisa pastikan racun tersebut dari mana

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Wulandari belum bosa memastikan apakah sapi-sapi ini diracun atau keracunan makanan. Ia masih akan meneliti makanan yang dikonsumsi sapi-sapi ini, ia akan menelusuri kondisi rumput dan lokasi rumput tersebut diperoleh.

"Kita belum tahu keracunan alami makan rumput atau gak tahu ada obat pestisida (di rumputnya). Karena penyebabnya bisa macam-macam," jelasnya.

3. Sapi-sapi yang mati di Kota Batu mengalami kejang sebelum mati

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Kepala Desa Beji, Deny Cahyono mengatakan jika sapi-sapi yang mati di desanya mengalami kejang sebelum mati. Total ada sekitar 21 sapi yang mati sejak Februari 2024. Rata-rata setiap peternak kehilangan 2 sapi, bahkan ada peternak yang Kehilangan 5 sapi.

"Sapi mati ini kondisi sebelumnya sehat kemudian tiba-tiba langsung terjatuh. Sekarang warga jadi khawatir bahkan ada yang sampai tidur di kandang, karena rata-rata lokasi kandang tidak jadi satu dengan rumah," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us