Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pedagang Sayur Turun Jalan, Rp1,7 Miliar Berhenti Berputar

Dua ribuan pedangang sayur keliling datangi kantor Pengadilan Negeri Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Ribuan pedagang sayur keliling yang tergabung dalam Paguyuban Etek Lawu Magetan (Elma) menggelar aksi solidaritas di depan Pengadilan Negeri (PN) Magetan, Rabu (5/2/2025). Dampaknya, aktivitas ekonomi di kota ini lumpuh, dengan perputaran uang sekitar Rp1,7 miliar terhenti dalam sehari.

Selain merugikan pedagang dan petani, aksi mogok ini juga membuat masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, terutama sayur-mayur.

1. Ribuan pedagang libur, pasar sepi

Kondisi pasar sayur Magetan sepi dari pedangang malam tadi. IDN Times/ Riyanto.

Biasanya, lebih dari 2.000 pedagang sayur keliling memenuhi pasar pada tengah malam untuk mengambil dagangan dan mendistribusikannya ke pelanggan. Namun, malam tadi, pasar yang biasanya ramai mendadak lengang.

"Iya, perputaran ekonomi terhenti karena kami libur jualan untuk mendukung rekan yang sedang menghadapi tuntutan di pengadilan," ujar Ketua Elma, Yusuf.

Menurut perhitungannya, perputaran uang harian sekitar Rp1,7 miliar dari aktivitas perdagangan ini menghilang akibat aksi solidaritas tersebut.

2. Warga kesulitan mendapatkan sayur segar

Dua ribuan pedangang sayur keliling datangi kantor Pengadilan Negeri Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Dampak paling terasa dari aksi ini adalah sulitnya warga mendapatkan bahan pangan segar. Wiwik, seorang warga Pragak, mengaku terpaksa memasak lauk seadanya karena pedagang sayur langganannya tidak berjualan.


"Kami biasanya menunggu mereka lewat setiap pagi di depan rumah untuk membeli sayuran. Tapi hari ini tidak ada satu pun yang lewat," ujarnya.


Situasi ini membuat warga khawatir jika aksi mogok berlarut-larut. Mereka berharap ada solusi agar aktivitas ekonomi kembali berjalan normal.

3. Aksi solidaritas untuk rekan yang dilaporkan ke pengadilan

Dua ribu pedagang sayur keliling berorasi di depan kantor Pengadilan Negeri Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Seperti diberikan sebelumnya, jika aksi mogok ini dipicu oleh kasus yang menimpa dua pedagang sayur keliling, Marno dan Yono, yang dilaporkan ke pengadilan oleh seorang warga Desa Pesu, Kecamatan Barat.

Masalah bermula ketika Marno dilarang berjualan di desa tersebut oleh seorang pria bernama Bitner, yang mengaku sebagai wartawan dan memiliki kios sayur di rumahnya. 

Dalam sebuah video yang viral, Bitner tampak memaki Marno dan menudingnya menghasut warga untuk tidak berbelanja di kios istrinya.

"Apa maksudmu menghasut warga mencari makan? Kamu dilaporkan ke pengadilan, baru tahu rasa!" teriak Bitner dalam video tersebut.

Tak hanya Marno, Bitner juga melaporkan satu pedagang lain serta tiga perangkat desa, termasuk kepala desa, ke pengadilan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us