Keluarga Bocah 9 Tahun Tewas Terlindas Pick-Up di Magetan Terima Santunan
- Kronologi kecelakaan: Bocah 9 tahun tertabrak dan meninggal saat mobil meluncur mundur tanpa kendali.
- Kapolres: Kecelakaan fatal bisa terjadi di jalan desa, pentingnya kewaspadaan di jalur pedesaan yang sering dilintasi anak-anak.
- Polisi dan Jasa Raharja dorong edukasi dan tanggung jawab sosial untuk keselamatan berlalu lintas.
Magetan, IDN Times – Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga Azizah Wilandari (9), bocah perempuan asal Desa Sendangagung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, yang tewas dalam kecelakaan tragis saat berjalan kaki. Pada Senin (28/7/2025), Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa bersama jajaran Forkopimda dan Jasa Raharja Madiun Raya mengunjungi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerahkan santunan sebesar Rp50 juta kepada keluarga korban.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Azizah Wilandari akibat kecelakaan lalu lintas. Musibah ini tentu menjadi luka bagi kita semua,” ujar AKBP Erik saat di lokasi.
1. Kronologi kecelakaan
Sebelumnya diberitakan, jika peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis sore (24/7/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Sebuah mobil Mitsubishi L300 bernomor polisi AE 9398 NJ yang dikemudikan Supriyadi (42) tengah berhenti di jalan menanjak untuk menurunkan muatan bambu. Namun secara tiba-tiba, mobil meluncur mundur tanpa kendali.
Nahas, Azizah yang sedang berjalan kaki tepat di belakang kendaraan, tertabrak dan meninggal dunia di tempat.
“Korban berada tepat di belakang mobil. Karena jaraknya terlalu dekat, pengemudi tak sempat menghindar,” ungkap Suparman, saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.
2. Kapolres sebut kecelakaan fatal bisa terjadi di jalan desa
AKBP Erik menekankan pentingnya kewaspadaan di jalur pedesaan yang sempit dan sering dilintasi anak-anak. Ia menyebutkan bahwa kecelakaan tragis tidak hanya terjadi di jalan besar, tetapi juga di area kampung yang sehari-hari dilalui warga.
“Ini adalah takdir Allah SWT, namun kita harus mengambil pelajaran. Pengendara harus ekstra hati-hati, terutama saat parkir atau manuver di jalan desa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar sopir angkutan barang selalu mengutamakan keselamatan dengan memastikan penggunaan rem tangan, ganjal ban, dan mengecek kondisi di belakang kendaraan sebelum mundur.
3. Polisi dan Jasa Raharja dorong edukasi dan tanggung jawab sosial
Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan masih menangani kasus ini. Di sisi lain, Jasa Raharja menyatakan komitmennya untuk terus memberikan santunan kepada korban kecelakaan sesuai prosedur dan mendukung edukasi keselamatan berlalu lintas.
“Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Satu kelalaian bisa merenggut nyawa,” tegas AKBP Erik.
Kehadiran santunan diharapkan dapat sedikit meringankan beban keluarga dan menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan saat berkendara, di mana pun lokasinya.
