Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gagal Terpilih, Caleg Kota Madiun Nekat Bongkar Lapak dan Paving

Kondisi lapak beserta paving di kawasan Lapak Kampir, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun yang dibongkar. IDN Times/ Istimewa.

Kota Madiun, IDN Times – Tiga unit lapak beserta paving di kawasan Lapak Kampir, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur dibongkar oleh Hari Santoso, seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Perindo yang gagal terpilih dalam Pemilu 2024. Santoso mengatakan bahwa pembongkaran ini dilakukan karena penggantian dana pembangunan yang diajukannya kepada pemerintah kota tak kunjung dicairkan.

Lurah Kanigoro, Angga Wahyu Nurcahyo, membenarkan peristiwa pembongkaran tersebut. Menurutnya, bangunan lapak dan paving memang bukan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, melainkan milik pribadi Hari Santoso.

“Bangunan dan paving itu milik Hari Santoso. Saat pembangunan, memang tidak ada anggaran dari APBD 2022. Intinya, Hari Santoso mengambil barangnya kembali karena merasa tidak mendapat ganti dari pemkot,” ujar Angga, Selasa (17/12/2024).

Sebelumnya, Hari Santoso sempat mengajukan penggantian dana pembangunan senilai sekitar Rp 150 juta kepada Pemkot Madiun. Namun, permintaan tersebut tak bisa dipenuhi karena keterbatasan anggaran. Selain itu, terdapat persoalan administratif terkait pembangunan lapak tersebut.

“Setahu saya, bangunan itu sudah berdiri, tetapi SPJ (surat pertanggungjawaban)-nya belakangan. Itu menyalahi aturan, jadi kami tidak bisa memenuhinya. Nilai yang diajukan versi Hari Santoso sekitar Rp 150 juta,” jelas Angga.

Pembongkaran ini berdampak langsung pada pedagang yang selama ini berjualan di Lapak Kampir. Lapak yang dibongkar kini dibiarkan terbengkalai. Saat hujan turun, kondisi tanah yang becek semakin menyulitkan aktivitas para pedagang. Akibatnya, sebagian besar pedagang terpaksa berhenti berjualan hingga situasi kembali kondusif.

Angga menegaskan pihaknya akan berupaya mengusulkan pembangunan ulang lapak melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). “Setelah dibongkar, kondisinya kembali seperti semula. Kalau hujan, tanahnya becek. Kami akan coba rencanakan pembangunan ulang lewat usulan musrenbang agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us