Khofifah Minta Perkumpulan Berbasis Agama di Jember Diawasi

Jember, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Kabupaten Jember memperketat pengawasan terhadap perkumpulan-perkumpulan di masyarakat. "Instansi terkait harus turun langsung, pola-pola perkumpulan semacam ini berpotensi berbahaya bagi masyarakat kita, harus diawasi ketat, dan ada pembinaan,” kata Khofifah saat rapat koordinasi (Rakor) dengan Forkopimda Jember, Senin (14/2/2022).
1. Ketimbang ritual berbahaya, lebih baik berzikir
Atas kejadian yang berujung maut itu, Khofifah pun berpesan kepada masyarakat. Menurut dia, hati tenang bisa dilakukan dengan berzikir atau mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, bukan dengan ritual yang membahayakan.
"Cari tempat yang aman dan ikuti para ulama-ulama. Terutama di Pesantren, di Masjid. Jadi Insyaallah zikir panjenengan akan khusuk dan terpandu dalam tempat yang aman.” pesannya. Selain itu, Khofifah juga mendukung keputusan Bupati Jember Hendy Siswanto untuk membuat Surat Edaran (SE) untuk tidak beraktivitas di bibir pantai, dengan pertimbangan cuaca yang ekstrim dan demi keselamatan bersama.
2. Pasang papan tanda bahaya
Sementara itu, Kasat Polairud Polres Jember, AKP M. Nai mengatakan dalam waktu dekat kawasan pantai selatan di Jember akan dipasang papan tanda bahaya.
"Salah satunya koordinasi dengan stakeholder masyarakat sekitar, agar tidak mendekat ke pantai. Silakan berwisata tapi jangan mendekat, apalagi mandi. Lebih aktif mengimbau ke warga yang tidak berkepentingan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya bersama Pemkab Jember dan Forkopimda akan membentuk anggota tim penyelamat. "Mengaktifkan SAR binaaan, diberi pelatihan agar korban bisa diminimalkan," ujarnya.
Baca Juga: Ritual Berujung Maut, Bupati Jember Minta Penjagaan Pantai Diperketat
3. Sebanyak 11 dari 24 orang peserta ritual mandi laut tewas
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 orang dari padepokan Gunung Jati Nusantara tewas terseret ombak saat melakukan ritual mandi laut di Pantai Payangan, Ambulu sekitar pukul 00.25 WIB, Minggu (13/2/2022). Sementara 13 lainnya, termasuk pentolan padepokan itu ditemukan selamat.
"Sebelumnya sudah diingatkan oleh pengelola wisata untuk tidak ke laut dikarenakan ombak besar dan rombongan tetap ke Pantai guna melaksanakan ritual. Pukul 00.25 WIB 23 orang terserat arus air laut Pantai Payangan," ujar Kapolsek Ambulu AKP Makruf, Minggu (13/2/2022).
Baca Juga: 5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai Jember