Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DAIKIN Dorong Ruang Publik di Surabaya Miliki Mitigasi Panas

DAIKIN dan Kyoto University Hadirkan Konsep Jepang pada Balai Warga Ketandan Guna Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Surabaya.jpg
DAIKIN dan Kyoto University Hadirkan Konsep Jepang pada Balai Warga Ketandan Guna Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Surabaya. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Surabaya rentan terhadap panas ekstrem akibat musim kemarau dan kelembaban tinggi.
  • DAIKIN mendukung renovasi Balai Warga RW 04 Ketandan untuk menciptakan ruang publik adaptif terhadap iklim.
  • Renovasi dilakukan dengan teknologi pendinginan pasif dan aktif, serta pemasangan AC DAIKIN pada dua ruang balai warga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times Musim kemarau dan sensasi panas yang lebih menyengat akibat kelembaban tinggi, Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang paling rentan terhadap dampak panas ekstrem. Profesor Riset Bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Prof. Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa panas ekstrem di wilayah Surabaya ini berpotensi terus berlanjut. Hal tersebut merujuk pada hasil riset terkait kenaikan suhu maksimum di kawasan Surabaya Raya meliputi Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Bangkalan, yang diproyeksikan dapat mencapai kenaikan hingga ≥5°C dalam periode tertentu.

Menanggapi risiko panas ekstrem beserta dampaknya terhadap kenyamanan dan produktivitas warga, PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) memandang perlunya kehadiran ruang komunal yang lebih adaptif terhadap iklim. Hal ini yang kemudian menjadi landasan DAIKIN dalam mendukung renovasi Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan, Surabaya pada awal bulan Desember lalu, terutama di tengah keterbatasan fasilitas publik yang memiliki fitur mitigasi panas.

Renovasi balai warga ini merupakan hasil kolaborasi antara DAIKIN, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University Jepang, dan Operations for Habitat Studies (OHS) untuk menciptakan contoh ruang publik yang mampu memperkuat ketahanan warga terhadap cuaca panas ekstrem.

Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia, Budi Mulia menjelaskan bahwa melalui renovasi Balai Warga RW 04 Ketandan ini, DAIKIN berupaya mengembangkan teknik pendinginan yang lebih sesuai dengan karakter bangunan dan pola penggunaan AC di Asia Tenggara. “Inisiatif ini kami wujudkan melalui balai warga yang dirancang sebagai ruang aman menghadapi panas ekstrem sekaligus contoh nyata bagaimana desain publik dapat membantu masyarakat beradaptasi terhadap perubahan iklim,” ujar Budi.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang hadir bersama Konsul Jenderal Jepang Takonai Susumu dalam peresmian Balai Warga RW 04 Ketandan, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi lintas lembaga tersebut. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya relevan untuk menjawab tantangan iklim di Surabaya, tetapi juga membuka ruang baru bagi warga Ketandan untuk berkegiatan, mulai dari seni hingga pengembangan produk UMKM lokal.

Emil juga menyoroti salah satu fitur baru hasil renovasi, yakni sistem prabayar penggunaan AC melalui aplikasi khusus. Melalui aplikasi ini, warga dapat memilih durasi pemakaian AC dan melakukan pembayaran secara mandiri, di mana dana yang terkumpul akan masuk pada kas RW untuk menutup biaya listrik dan perawatan rutin. “Model ini bukan sekadar inovasi teknis, tetapi mencerminkan semangat gotong-royong. Warga bisa menikmati kenyamanan ruangan sekaligus turut menjaga keberlanjutan operasional balai warga,” ujarnya.

Renovasi dilakukan dengan menggabungkan teknologi pendinginan pasif dan aktif. Pendinginan pasif diterapkan melalui penempatan ventilasi dan peninggian atap untuk mengalirkan udara sejuk sekaligus mendorong udara panas ke bagian atas bangunan, yang kemudian diperkuat dengan exhaust untuk membantu pembuangan udara panas. “Sirkulasi udara yang lebih baik ini bertujuan menjaga kenyamanan ruang meski tanpa bantuan teknologi pendinginan,” tambah Budi.

Sementara itu, pendinginan aktif diwujudkan melalui pemasangan AC DAIKIN pada dua ruang balai warga, yang masing-masing mampu menampung empat hingga delapan orang. Kedua ruangan ini juga dapat digabungkan untuk kegiatan yang membutuhkan area lebih luas. DAIKIN merancang ruangan tersebut sebagai bagian dari riset penggunaan energi, dengan perbandingan langsung antara AC inverter dan non-inverter melalui pengoperasian bergantian dalam periode tertentu.

Emil berharap Balai Warga RW 04 Ketandan dapat menjadi percontohan bagi pengembangan ruang publik yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim. “Kami berharap balai warga ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak komunitas di daerah lain,” ujar Emil.

Sejalan dengan harapan tersebut, Budi Mulia, menyampaikan bahwa DAIKIN terbuka untuk mendorong lahirnya lebih banyak inisiatif serupa di tingkat komunitas. “Kami berharap apa yang diterapkan di Balai Warga RW 04 Ketandan ini dapat menginspirasi komunitas lain untuk mulai memikirkan mitigasi panas di ruang publik mereka. DAIKIN siap mendukung dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lokal, mulai dari tokoh masyarakat hingga pemerintah daerah, untuk menghadirkan ruang-ruang komunal yang lebih aman, nyaman, dan adaptif terhadap suhu ekstrem,” tutur Budi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

DAIKIN Dorong Ruang Publik di Surabaya Miliki Mitigasi Panas

18 Des 2025, 23:41 WIBNews