24 Agustus, Ribuan Ojol Geruduk Gedung Grahadi Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) R2 dan R4 (taxi online) dari berbagai wilayah di Jawa Timur berencana menggeruduk Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (24/8/2033) esok. Mereka menggelar aksi menuntut pemerintah terkait penetapan tarif ojol murah.
1. Sejumlah jalan akan mengalami kemacetan
Humas Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Level 5, David Walangi mengatakan, aksi akan dimulai di Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur jl A.Yani jam 07.00 selanjutnya menuju Kantor Diskominfo Jatim lalu ke Polda Jawa Timur
Dari situ lalu ke 4 Aplikator , mulai Aplikasi Shoope Jl. Ronggolawe, Aplikasi Gojek di Jl Ngagel, Aplikasi Grab di Plaza Boulevard Pemuda (depan WTC), Aplikasi Indriver di MNC Tower di TAIS Nasution
"Dilanjutkan lagi ke kantor KPPU di jalan Basuki Rahmad, lanjut ke Kantor DPRD Provinsi lalu ke Grahadi Jl Gubernur Suryo," kata David, Selasa (23/8/2023).
Ia menyampaikan permohonan maaf sebesarnya kepada warga Surabaya jika pada hari Rabu nanti terjadi sedikit kemacetan akibat aksi ini. David juga mengimbau agar peserta aksi tetap menjaga prokes.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Lontong Kikil di Surabaya, Enak dan Kenyal
2. Aksi untuk menolak tarif murah
Ia menyebut, aksi tersebut dilakukan lantaran maraknya aplikasi yang menetapkan tarif ojol murah. Selain itu juga kabar kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga memicu aksi tersebut.
"Saat semua baik-baik saja, dalam hal ini Regulator (Pemerintah), Aplikator dan Driver Online dapat berjalan sejajar bersama bahkan saling mendukung. Aksi atau protes driver tidak mungkin ada karena adanya kesejahteraan driver online," ungkapnya.
3. 10 tuntutan massa aksi driver ojol
Setidaknya, dalam aksi tersebut ada 10 tuntutan yang dibawa para driver ojol. Berikut tuntutannya:
1. Libatkan Frontal Jawa Timur bersama Pemerintah merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (Semua Aplikasi Driver) di seluruh daerah Jawa Timur.
2. Turunkan Potongan Aplikasi Menjadi 10%
3. Hapus Biaya Layanan Pemesanan (biaya tidak langsung) yang hanya menguntungkan aplikator saja.
4. Menolak sistem double order
5. Menolak sistem Autobid
6. Rubah Rentang Jarak 0-5 km menjadi 0 – 4 km untuk biaya tarif minimal
7. Menolak aturan denda dan hapus fitur cancel berujung denda yang merugikan driver/mitra aplikasi angkutan barang
8. Hapus dan Bebaskan Zona Merah (Area Publik) seluruh Jawa Timur untuk ojek online dan taksi online
9. Bebaskan mitra untuk menjadi driver individu tanpa terikat koperasi atau vendor yang merugikan sepihak.
10. Bubarkan Komunitas Bentukan Aplikator
Baca Juga: Driver Ojol Perempuan di Surabaya Dapat Pelatihan Sablon