Perhimpunan Dokter Minta Bantuan APD, Risma Kerahkan ASN Pemkot

Surabaya, IDN Times - Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Jawa Timur, serta perwakilan dari Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (PERDICI) mengadu ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (23/3). Mereka mengaku kesulitan mendapat Alat Perlindungan Diri (APD) dan meminta bantuan Risma.
1. Risma sanggupi permintaan para dokter

Risma menerima para perwakilan dokter ini di kediamannya, Jalan Sedap Malam. Mereka awalnya melakukan audiensi terkait upaya penanganan Covid-19 di Surabaya yang kini jumlah pasien positif mencapai 29 orang.
Namun para perwakilan dokter itu kemudian "curhat" ke Risma atas kesulitan APD mulai baju overall atau baju hazmat, tameng wajah atau face shield, dan masker. Risma pun menyanggupi untuk membantu mereka.
“Saya akan bantu ini, saya akan bantu buatkan. Insya Allah kalau ini saya bisa. Kalau memang (kebutuhannya) itu aku buatin, aku minta contohnya saja,” ujar Risma kepada para dokter yang berasal dari RSUD dr Soetomo dan lain-lain.
2. Risma sanggupi Pemkot buat APD sendiri

Setelah melihat contoh face shield yang dimaksud, Risma memanggil Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Face shield dibuat secara mandiri oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Pemkot lain di bawah pengawasan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Mia Santi Dewi.
Sementara pembuatan masker dan baju hazmat dibuatkan ke penjahit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya. "Kami siap bantu, UMKM di eks Lokalisasi Dolly juga bisa buat ini (baju overall)," tuturnya.
3. Face shield dibuat langsung di Balai Kota

Proses pembuatan face shield langsung dimulai hari itu juga. Tampak beberapa orang sibuk memotong busa, mika, dan menjahit. Menurut Mia, mereka terdiri dari ASN dan pegawai di Bidang Pemerintahan, Bidang Organisasi, dan Bidang Umum. Masing-masing membagi tugas saling bahu membahu untuk mewujudkan keperluan para dokter.
"Tadi Ibu minta, lalu teman-teman yang sudah selesai bekerjanya, yang bagian di kantor saya arahkan di sini," tutur Mia saat ditemui di Balai Kota Surabaya.