9 Klaster Keluarga Muncul di Tulungagung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, menemukan adanya klaster keluarga. Sebanyak 9 klaster keluarga ditemukan dalam waktu dua bulan terakhir ini. Mereka berasal dari 7 Kecamatan yakni Kedungwaru, Ngunut, Kauman, Boyolangu, Sumbergempol, Karangrejo dan Tulungagung. Tim sendiri bertindak tegas dengan memindahkan semua anggota keluarga untuk menjalani isolasi di Rusunawa IAIN Tulungagung.
1. Berawal dari anggota keluarga yang mempunyai riwayat perjalanan luar kota
Jubir GTPP COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro menjelaskan, klaster keluarga ini berawal dari adanya salah satu anggota keluarga, yang mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah. Anggota keluarga tersebut kemudian dinyatakan positif COVID-19, dan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Karena berstatus tanpa gejala akhirnya pasien tersebut tidak menyadari telah menularkan virus ke keluarganya," ujarnya, Kamis (08/10/2020).
2. Nekat isolasi mandiri di rumah, tularkan virus ke keluarga
Selain itu, adanya peraturan pasien berstatus OTG bisa menjalani isolasi mandiri di rumahnya sendiri juga memicu munculnya klaster keluarga. Tim GTTP COVID-19 kini bertindak tegas dengan mengharuskan semua pasien dengan status apapun, untuk di isolasi di Rusunawa IAIN Tulungagung, atau menjalani perawatan di RSUD Dr Iskak.
"Jika masih ngotot mau isolasi di rumah, harus mendapatkan persetujuan dari masyarakat sekitar dan pemerintah desa," tuturnya.
Baca Juga: Banyak Klaster Keluarga, Anies Akan Larang Isolasi Mandiri di Rumah
3. Total kasus capai 407 pasien
Sesuai data terakhir, total kasus COVID-19 di Tulungagung saat ini mencapai 407 pasien. Jumlah tersebut terdiri dari pasien sembuh sebanyak 373 orang, meninggal dunia 3 orang, menjalani perawatan 8 orang dan di isolasi di Rusunawa IAIN Tulungagung 23 orang. Prosentase kesembuhan saat ini mencapai 91.6 persen.
Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Jemput Bola Tes Swab di Rumah