Surabaya, IDN Times - Baliho bergambar Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep masih bertebaran di sejumlah trotoar Kota Pahlawan. Pantauan IDN Times, baliho itu berada di kawasan jantung kota dan mengganggu para pedestrian alias pejalan kaki.

Hingga Kamis (7/12/2023), di sepanjang Jalan Embong Malang, baliho bertuliskan ucapan selamat datang untuk Kaesang menjamur. Baliho itu kemudian berlanjut hingga kawasan Blauran. Selanjutnya juga terdapat di trotoar kawasan wisata, Jalan Tunjungan.

Maraknya baliho yang ada di trotoar Kota Surabaya ini ternyata tidak langsung ditindak oleh Satpol PP Kota Surabaya. Padahal Satpol PP menyadari kalau baliho kampanye maupun partai politik tidak seharusnya terpasang di kawasan protokol.

"Seharusnya jalan utama protokol itu bebas dari baliho, bendera dan lainnya karena masalah tata kota. Ada ketentuan dari KPU," ujar Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser.

Tak sampai di situ, Fikser juga mengaku kalau pihaknya telah mendapatkan laporan dari secara daring dari aplikasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait Alat Peraga Kampanye (APK) tersebut.

"Banyak (laporan masuk di aplikasi Wargaku), karena estetika kota," katanya.

Namun, sambung Fikser, warga perlu mengetahui kalau menertibkan APK atau baliho kampanye saat ini ada mekanismenya. Agar tidak menjadi polemik, Fikser masih berkonsultasi dengan penyelanggara dan pengawas Pemilu. 

"Kita telepon (ke Bawaslu) minta (rekomendasi). Karena di aplikasi Wargaku banyak yang menanyakan itu. Kita tidak bisa bertindak kalau tidak ada rekomendasinya," jelas Fikser.

"Makanya kami minta dari Panwascam berikan rekomendasi ke kami, kalau bisa sebanyak-banyaknya. Supaya 

kalau ada pelanggaran, kita akan kerjakan," tambah dia. "Saya minta Bawaslu harus rajin-rajin berikan kami rekomendasi, kami tertibkan. Supaya kita bergerak tidak salah," pungkas Fikser.

Baca Juga: Kaesang Lama Keliling Jatim, Ternyata Targetkan Suara Segini