Perjuangan Iyan di Tengah Pandemik, Semangat Jadi Ojol hingga Jualan

Surabaya, IDN Times - M. Pradana (25), menjadi salah satu warga yang terdampak pandemik COVID-19. Hidup merantau di Surabaya, Iyan-sapaan akrabnya- kini belum mempunyai pekerjaan tetap. Pada Januari lalu dia di-PHK.
Memang, kasus PHK-nya bukan karena pandemik COVID-19. Namun, dia harus berjuang lebih keras untuk mencari pekerjaan baru. Tidak mudah tentunya mendapatkan pekerjaan di tengah pandemik seperti saat ini. Beberapa upaya dilakukan olehnya agar tetap ada pundi-pundi rupiah yang masuk ke kantong.
1. Pilih jadi ojol sementara waktu

Tak ingin berlarut-larut nganggur, Iyan memilih menjadi driver ojek online (ojol) untuk sementara waktu. Sialnya, ketika dia menjadi ojol, ada aturan dari pemerintah kalau angkutan roda dua tidak boleh memboncengkan penumpang sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
"Gegara corona jadi driver online. Semasa pandemik sampai Juni ini cuma bisa angkut barang dan makanan. Selain itu gak boleh," ujarnya kepada IDN Times, Senin (8/6).
2. Ikut program prakerja

Aturan itu semakin membuat pemasukan Iyan menipis. Kemudian dia mencoba ikut program Kementerian Ketenaga Kerjaan (Kemenaker) pada April lalu. Alhasil, dia diterima dan mendapatkan uang Rp1 juta untuk pelatihan.
"Saya pilih pelatihan jual beli online," kata dia.
3. Mulai berjualan online untuk tambah pemasukan

Pelatihan tersebut tidak hanya disimak begitu saja oleh Iyan. Dia juga mempraktikannya. Kini sembari narik ojol, Iyan berdagang secara online untuk memutar roda ekonominya. Iyan tak patah semangat. Terlebih dia akan menikah pada Desember nanti.
"Sekarang tetap pilih di Surabaya untuk cari kerja lagi. Tapi sambil jualan online, macam-macam yang dijual, pokoknya halal buat diri sendiri dan keluarga," ucapnya.