Permintaan Oksigen di Kota Malang Meningkat Dua Kali Lipat

Malang, IDN Times - Kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat kebutuhan tabung oksigen juga ikut melonjak. Sejumlah apotek besar yang biasanya menyediakan oksigen tabung juga sudah mulai kehabisan stok lantaran permintaan yang tinggi.
Bahkan, beberapa distributor oksigen juga mulai kewalahan melayani permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Salah satunya seperti terlihat di distributor oksigen Jl Aris Munandar, Kota Malang.
1. Tabung oksigen mulai langka
Hendri, warga Singosari yang melakukan isi ulang tabung oksigen di tempat tersebut menjelaskan bahwa saat ini stok tabung oksigen sulit didapat. Ia sudah mendatangi beberapa apotek besat di Kecamatan Singosari, tetapi semua kosoang. Kemudian dirinya berkeliling mencari dan sempat bertanya ke beberapa rekan distributor tabung oksigen dan baru dapat di Jl Aris Munandar, Kota Malang. Hendri sendiri memerlukan oksigen untuk orangtuanya yang terpapar COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Biasanya tidak sesulit ini untuk dapat tabung. Tetapi beberapa apotek sudah habis terjual dan baru dapat di sini," urainya Senin (5/7/2021).
2. Permintaan melonjak sepekan terakhir
Terpisah, pemilik distributor oksigen Tjandra Ajunita Wirantono menjelaskan bahwa dalam sepekan terakhir memang ada lonjakan permintaan tabung oksigen perhari. Biasanya per hari permintaan hanya kisaran 10 tabung, tetapi kini melonjak tajam hingga dua hingga tiga kali lipat.
"Sekarang permintaan tabung bisa mencapai 30 tabung. Bahkan kemarin sampai 45 kali permintaan," katanya.
3. Tak layani penjualan tabung baru
Lantaran kewalahan melayani permintaan yang tinggi, Tjandra menyebut dirinya terpaksa menolak permintaan warga yang membeli tabung oksigen baru dengan isinya. Saat ini, ia hanya melayani isi ulang oksigen saja. Masyarakat yang ingin mendapat oksigen harus membawa tabung sendiri.
"Untuk pembelian tabung baru beserta isinya kami tidak melayani. Juga untuk pembelian regulator tidak melayani. Hanya isi ulang oksigen saja," jelasnya.
4. Suplai tabung oksigen baru terbatas
Tjandra mengakui tak punya pilihan lain, lantaran suplai tabung baru yang datang juga terbatas. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir tempat usahanya tak mendapat suplai tabung baru dari pabrik PT Samator Gas. Belum lagi harga tabung baru say ini juga ikut melonjak. Untuk tabung ukuran 7 meter kubik yang biasanya dijual Rp 550 ribu kini menjadi Rp 750 ribu per tabung baru dengan oksigennya.
"Stoknya sudah sulit didapat sejak pelan kemarin. Kalaupun ada bisanya pengirimannya telay. Makanya kami sementara hanya melayani isi ulang saja," jelasnya.
Baca Juga: Warga Borong Tabung Oksigen, Satgas: Bahaya Tanpa Panduan Nakes!
5. Berharap kiriman kembali normal
Tak bisa dimungkiri, kondisi seperti saat ini memang membuat distributor tabung dan oksigen juga merasa dilema. Untuk itu,Tjandra berharap kiriman tabung bisa kembali lancar. Sebab, banyak masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang sedang berjuang melawan COVID-19. Tentu mereka sangat memerlukan suplai oksigen dan keberadaan tabung sangat dibutuhkan.
"Kami berharapnya semoga segera lancar lagi. Kasihan juga kalau tidaksukit seperti ini, karena banyak masyarakat yang butuh," pungkasnya.
Baca Juga: Butuh Oksigen untuk Perawatan COVID-19? Ini Daftar Lengkap Penyedianya