Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Sayuran Anjlok, Petani Magetan Menjerit

Aktivitas jual beli sayur di pasar agro Plaosan Magetan. IDN Times/ Riyanto.
Aktivitas jual beli sayur di pasar agro Plaosan Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times - Harga sayuran di pasar tradisional Magetan mengalami penurunan drastis. Penurunan harga ini tidak hanya mengejutkan para petani, tetapi juga membuat para pedagang resah. Seperti petani di lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, mengeluhkan anjloknya harga sayuran dalam sebulan terakhir, sejak Minggu (28/7/2024). 

1. Harga jual tak sebanding dengan harga produksi

Aktivitas petani tomat di lingkungan Singolangu Plaosan Magetan. IDN Times/ Riyanto.
Aktivitas petani tomat di lingkungan Singolangu Plaosan Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Harga berbagai jenis sayuran seperti brokoli, loncang, kubis, sawi, tomat, hingga cabai merah dan keriting, semuanya turun serentak. Yang lebih mengkhawatirkan, harga sayuran anjlok saat para petani sedang panen raya.

Menurut mereka hasil panjualan saat ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang mereka keluarkan. Dibandingkan dengan harga pada panen sebelumnya, harga saat ini benar-benar anjlok. 

"Contohnya, harga tomat yang sebelumnya mencapai Rp20 ribu kini hanya Rp2000 per kilogram di tingkat petani," kata petani bernama Suwarno, Minggu (28/7/2024).

2. Ini produk pertanian yang harganya turun

Aktivitas jual beli produk pertanian di pasar sayur Magatan. IDN Times/ Riyanto.
Aktivitas jual beli produk pertanian di pasar sayur Magatan. IDN Times/ Riyanto.

Masih menurut Suwarno, harga brokoli turun dari Rp15 ribu saat ini  menjadi Rp9000 per kilogram, dan cabai keriting yang sebelumnya dijual seharga Rp35 ribu hingga Rp38 ribu kini hanya Rp22 ribu hingga Rp23 ribu per kilogram. 

"Loncang atau daun bawang pree kini dihargai Rp15 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram. Kacang panjang turun dari Rp8000 menjadi Rp3000 per kilogram, dan sawi yang biasanya seharga Rp3000 kini hanya Rp1.000 per kilogram. Hanya harga cabai rawit yang masih tinggi, yakni Rp60.000 per kilogram," bebernya.

"Susah semua, Mas. Cari rezeki semua tanaman harganya ambleg. Seperti tomat tinggal Rp2.000. Biaya tanam saja mahal, pupuk obat mahal, dan tanaman lainnya harganya tidak ada yang naik," keluhnya.

3. Penyebab harga sayuran anjlok

Ilustrasi kebun cabai. IDN Times/ Riyanto.
Ilustrasi kebun cabai. IDN Times/ Riyanto.

Senada dengan Suwarno, Suhartini, petani lain mengeluhkan harganya semua produk pertanian turun. Petani susah buat tanam lagi, biaya operasionalnya mahal.

Penurunan harga sayuran ini diduga akibat banyaknya petani yang panen sehingga stok melimpah di pasaran, ditambah banyaknya sayuran yang datang dari luar daerah.

"Jadi ya pada sambat semua, Mas. Sekarang kan waktunya panen, barang sayuran melimpah jadinya harga turun, pedagang sepi," ucap pedagang bernama Jumari. 

Para petani dan pedagang hanya bisa berharap harga sayuran segera membaik, sehingga mereka bisa lebih tenang dalam bertani dan tidak cemas saat musim panen tiba.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Duh, Alat Pemantau Gunung Kelud di Blitar Hilang Dicuri Orang

10 Sep 2025, 20:43 WIBNews