Lamongan, IDN Times - Malam itu, Selasa (9/9/2025), Desa Made, Kecamatan Lamongan, diselimuti duka mendalam. Ratusan orang berbondong-bondong menuju rumah salah satu warganya, menyambut kepulangan jenazah Tiara Angelina Saraswati (25). Perempuan muda yang tewas tragis dalam kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto, itu akhirnya dipulangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan.

Sekitar pukul 20.04 WIB, mobil jenazah dari RS Bhayangkara Pusdik Sabhara berhenti di depan rumah duka. Peti rapat berwarna putih diturunkan dengan hati-hati. Di atasnya, kain hijau menutup rapi. Tangis histeris seketika pecah. Ayah Tiara tak kuasa menahan duka, tubuhnya jatuh terkulai di lantai. Kerabat yang mendampingi berusaha menopangnya, sementara suara ratapan dari keluarga dan pelayat membuat suasana semakin pilu.

“Suasananya ramai, ada ratusan masyarakat yang takziah mengikuti prosesi pemakaman. Tidak hanya warga RT sini, RT lain juga ada. Pak Kades hadir, bahkan beberapa polisi juga ikut mendampingi,” tutur Habibi (30) tetangga korban, yang masih teringat jelas suasana malam itu kepada IDN Times, Rabu (10/9/2025) pagi.

Sebelum dimakamkan, jenazah Tiara lebih dulu disalatkan di masjid tak jauh dari rumahnya. Puluhan jemaah berdiri dalam saf, menundukkan kepala, memanjatkan doa agar arwah Tiara mendapat tempat terbaik di sisi Allah.

Sekitar pukul 21.00 WIB, iring-iringan panjang mengantar peti putih itu ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Made Kampung. Ratusan pelayat ikut mengiringi langkah kaki keluarga, kerabat, hingga teman-teman almarhumah. Di setiap wajah yang hadir, tampak kesedihan yang sama.

“Semua yang hadir sedih. Saya juga merasakan kesedihan itu. Tidak tega. Keluarga dan tetangga ikut menangis,” lanjut Habibi dengan suara bergetar.
“Semoga amal ibadah korban diterima Allah SWT dan husnul khotimah. Semoga keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan,” ucap Habibi lirih, seakan mewakili perasaan seluruh warga desa.