6.750 Hansip di Magetan Siap Ronda Tiap Malam, Tapi Duitnya Tipis!

- Surat edaran Kemendagri masih diproses di bagian hukum Setdakab, menunggu tanda tangan Bupati Nanik Sumantri untuk disosialisasikan ke pemerintah desa.
- Ribuan anggota Linmas akan bertugas menjaga pos kamling, patroli malam, dan membantu TNI-Polri, namun terkendala pada anggaran desa dan ketersediaan SDM.
- Mayoritas anggota Linmas di Magetan berusia lanjut, sulit menyesuaikan dengan teknologi online, serta minimnya minat anak muda karena penghasilan kecil.
Magetan, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan bakal mengaktifkan kembali Hansip atau sekarang disebut Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) yang tersebar di desa dan kelurahan. Setidaknya, sekarang tercatat ada 6.750 anggota Satlinmas.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 300.1.4/e.1/BAK tertanggal 3 September 2025, yang memerintahkan daerah menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling).
1. Tunggu teken dari Bupati

Kepala Bidang Pelindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP dan Damkar Magetan, Arief Prabowo Sukoco, menyebut saat ini surat edaran tersebut masih diproses di bagian hukum Setdakab. Jika sudah ditandatangani Bupati Nanik Sumantri, aturan akan segera disosialisasikan ke pemerintah desa.
"Surat edarannya masih diproses. Nanti tindak lanjutnya akan kita sosialisasikan ke desa masing-masing. Salah satunya ronda tiap malam secara bergantian,” kata Arief, Rabu (10/9/2025).
2. Dari jaga pos kamling sampai bantu pengamanan besar

Ribuan anggota Linmas itu nantinya akan bertugas menjaga pos kamling, melakukan patroli malam, hingga membantu TNI-Polri saat pengamanan kegiatan besar, seperti Idulfitri dan pergantian tahun.
Namun, pelaksanaan di lapangan tidaklah mudah. Menurut Arief, kendala utama ada pada anggaran desa dan ketersediaan SDM.
"Di Desa Tambakrejo misalnya, satu Linmas mendapat Rp100 ribu tiap bulan. Ada juga yang hanya diberi setahun sekali, bahkan ada desa yang tidak menganggarkan sama sekali,” jelasnya.
3. Didominasi usia sepuh, minim anak muda

Selain anggaran, tantangan lain adalah mayoritas anggota Linmas di Magetan berusia lanjut. Kondisi ini menyulitkan ketika harus menyesuaikan dengan teknologi, sebab laporan kegiatan ronda akan dilakukan secara online melalui aplikasi milik Pemkab Magetan.
"Kebanyakan Linmas sudah sepuh, tidak punya HP atau tidak bisa mengoperasikan. Minat anak muda juga minim karena penghasilan Linmas kecil, jadi banyak yang diisi warga yang ikhlas," tambah Arief.
Meski begitu, Pemkab Magetan tetap berkomitmen melaksanakan instruksi Kemendagri. Arief optimistis, dengan diaktifkannya Linmas di tingkat RT/RW, keamanan lingkungan bisa lebih terjaga.