Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Surabaya ini Enggan Turunkan Bendera One Piece Tanpa Alasan

IMG-20250804-WA0048.jpg
Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Warga Surabaya enggan turunkan bendera One Piece tanpa alasan jelas
  • Arif (49) memasang 4 bendera One Piece di Surabaya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah
  • Protes dilakukan atas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat, seperti pemblokiran rekening dan kebijakan ODOL
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Bendera Jolly Roger dalam serial anime One Piece tampak berakibar di Kawasan kawasan Kejawan Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Senin (4/8/2025). Warga yang mengibarkan bendera tersebut enggan menurunkan tanpa alasan yang jelas.

Pemasang bendera adalah Arif (49). Ia memasang empat bendera di sekitar kawasan tersebut. Bendera One Piece itu berkibar di bawah Bendera Merah Putih

Walau memasang bendera One Piece, Arif enggan menomor duakan Bendera Merah Putih. Baginya, sang saka harus tetap berkibar sebagai bentuk kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Oh, tetap (bendera merah putih berkibar) NKRI tetap ya harga mati. Jadi kita mengibarkan bendera tidak bendera One Piece saja. Kita (pasang) bendera (One Piece) kan di bawah (merah putih)," ujar Arif ditemui di lokasi.

Arif juga tak merasa takut bila ada orang yang memintanya untuk menentukan bendera One Piece. Sebab, menurutnya itu hanya sebuah kain biasa.

"Ada apa sih yang ditakutkan maksudnya sama bendera gitu. Kan bukan ilegal iya, sebenarnya. Kalau bertanya apa sih ya, kenapa kok bisa, ini suka-suka sih sebenarnya," ungkap dia.

Bila ada pihak yang memintanya menurunkan bendera tersebut, Arif tak akan langsung menurunkan. Ia akan bertanya terlebih dahulu apa alasannya.

"Ini pun kalau memang ada staf kelurahan atau apa ke sini, monggo. Kalau saya turunkan ya saya turunkan enggak apa-apa. Bentar dulu. Tanya dulu kan gitu, apakah saya ini ilegal. Dengan (menaikkan) bendera ini kan harus ada alasannya ya," ungkap dia.

Bendera tersebut sengaja dipasang sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. "(Memasang bendera One Piece) karena untuk (menyampaikan rasa) kekecewaan (kepada) pemerintah," ujar dia.

Baginya, bendera One Piece itu tak cuma sekadar kain berwarna hitam, tetapi cara menyampaikan protes dengan diam. Sebab, selama ini, protes-protes yang dilakukan masyarakat tak pernah benar-benar didengar oleh pemerintah.

"Ibaratnya (bendera One Piece) itu unjuk rasa tapi dengan damai. Dengan cara seperti itu," ujar Arif. "Saya masyarakat kecil git Saya langsung protes ke pemerintah enggak mungkin bisa langsung. Iya. Mungkin di jalan dengan cara seperti ini," imbuh dia.

Menurutnya, ada banyak kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada masyarakat. Kebijakan tersebut seperti pemblokiran rekening yang tidak digunakan selama 3 bulan dan juga soal kebijakan over dimension over load (ODOL).

"Ya mungkin ya lagi viral lah masalah pemblokiran rekening, masalah armada (ODOL) sementara kan saya juga punya armada," ungkapnya.

Sebagai pemilik armada truk, Arif merasa kebijakan ODOL tak pernah berpihak kepadanya. Tarif yang murah tak sebanding dengan muatan yang dibawa. Pemilik armada sepertinya pun merugi.

"Sekarang kalau pengiriman barang kan harusnya tonasenya akhirnya akan menurun ya. Harga juga kita harus menurun. Kita enggak bisa menaikkan harga semaunya kan. Harusnya pemerintah juga membuat kebijakan, itu cari solusinya gimana," jelasnya.

Arif berharap, lewat protes menggunakan bendera One Piece ini pemerintah merefleksi diri. Terutama saat membuat kebijakan, haruslah berpihak pada rakyat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us