Taman Nasional Baluran Terbakar, Akses Wisatawan Ditutup Total

Bondowoso, IDN Times – Kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, masih belum sepenuhnya padam. Beberapa titik terlihat membakar lahan hutan yang berlokasi di Gunung Baluran sebelah timur menuju jalur wisata 1, Batangan, Bekol dan Bama. Akibatnya, tempat wisata tersebut ditutup sementara demi keselamatan wisatawan.
1. Satwa macan tutul terancam

Kepala Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Johan Setiawan, belum mengetahui pasti luasan area yang terbakar. Namun ia memastikan, titik api yang ada saat ini tidak membahayakan pengunjung karena lokasinya yang jauh dari lokasi pariwisata. Meskipun tidak membahayakan wisatawan, namun api dikhawatirkan mengancam kehidupan populasi endemik satwa macan tutul.
"Iya, namun apinya tidak membahayakan pengunjung wisata. Karena ada di titik yang jauh," kata Johan dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (28/9/2023).
2. Pemadaman sulit dilakukan

Terkait penutupan akses wisata, ini dilakukan untuk alasan kelancaran upaya pemadaman oleh petugas saat ini dan keselamatan bersama. Hingga saat ini ada puluhan personil gabungan yang dikerahkan untuk memadamkan api di empat titik api berasal. Medan yang jauh dan sulit membuat pemadaman ini memakan waktu yang cukup lama untuk dilakukan.
Beberapa upaya sudah dilakukan agar api tidak menjalar dan meluas di padang savana. Api tersebut diketahui sejak Senin (25/9) lalu, hingga saat ini masih teramati kepulan asap di beberapa titik.
"Api diketahui sejak Senin lalu. Upaya pencegahan sudah dilakukan dengan cara melakukan sekat bakar," sambung Kepala Sub Bagain Tata Usaha Taman Nasional Baluran, Probo Wresni Adji.
3. Ada kemungkinan penutupan diperpanjang

Probo melanjutkan, dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran hutan tersebut adalah cuaca panas. Gesekan antara ilalang kering diduga memicu api dan menyebakan kebakaran di wilayah Taman Nasional Baluran tersebut.
Untuk kondisi darurat ini, pihaknya memutuskan untuk melakukan penutupan segala kunjungan wisatawan. Sementara ini, penutupan akan dilakukan hingga Sabtu (30/9/2023) mendatang. Namun tidak menutup kemungkinan, penutupan akan diperpanjang jika masih ada sumber api yang teramati. "Rata-rata api membakar rumput serta ilalang yang kering. Kita lihat perkembangan nanti," katanya.