Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tak Hanya PKI, Madiun Juga Punya Sejarah Besar Abad ke-19

IDN Times/Nofika Dian

Madiun, IDN Times – Stigma akibat pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Timur pada 1948 dinilai masih melekat hingga sekarang. Salah satu upaya untuk menghapusnya dengan pengungkapan sejarah lain di wilayah tersebut.

Buku ‘Madiun dalam Kemelut Sejarah’ karya sejarawan terkenal Indonesia, Ong Hok Ham pun diluncurkan. Karya itu sebenarnya merupakan disertasi untuk jurusan Sejarah Universitas Yale, New Haven, AS yang selesai ditulis pada awal 1975.

“Madiun punya sejarah yang lebih besar daripada peristiwa 1948,’’ kata Uji Nugroho Winardi, dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada ketika menjadi salah satu narasumber seminar bertajuk ‘Pemajuan Budaya dan Peluncuran Buku Madiun dalam Kemelut Sejarah’ di ballroom salah satu hotel di Kota Madiun, Rabu (21/11).

1.Kehidupan abad 19 mempunyai nilai sejarah tinggi

IDN Times/Nofika Dian

Uji menjelaskan, Madiun pada abad ke-19 menjadi pusat budaya. Meski sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Demak yang kemudian pecah menjadi Yogyakarta dan Surakarta, Madiun menjadi sentra politik kala itu.

Cerita masa lampau itu menarik perhatian Ong Hok Ham, sejarawan keturunan etnis Tionghoa yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur. Hasil penelusurannya akhirnya dibuat disertasi dan kemudian dibukukan dalam terjemahan bahasa Indonesia.

“Buku ini merupakan salah satu bagian penting bagi sejarah Madiun,’’ ujar Uji yang juga anggota tim penulis buku 'Madiun -Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan' yang terbit pada 2017.

2.Buku tentang sejarah Madiun langka

IDN Times/Nofika Dian

Prof Dr Peter Carey, penulis Prolog dalam buku Madiun dalam Kemelut Sejarah karya Ong Hok Ham mengibaratkan hasil karya itu sebagai maesto yang membahas tentang daerah di bagian barat Jawa Timur. Terbitnya buku itu dapat menambah khasanah keilmuwan soal peran penting Madiun pada masa lalu.

“Madiun menjadi pusat politik dan salah satu ibukota di mancanegara timur,’’ ujar Peter yang juga YAD Adjunct Professor di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu.

3.Buku 'Madiun dalam Kemelut Sejarah' karya besar Ong Hok Ham

IDN Times/Nofika Dian

Prof Dr David Reeve, penulis epilog buku ini mengatakan bahwa karya itu paling penting yang dihasilkan Ong. Menurut dia, tema tentang Madiun jarang diangkat para sejarawan. 

“Buku ini merupakan catatan paling penting dari pekerjaan Ong menulis tentang Madiun,’’ ujar dia yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggaarakan Pemkot Madiun itu.

 

4. Diharapkan mampu menghapus stigma Madiun dan PKI

IDN Times/Rosa Folia

David berharap dengan terbitnya buku itu maka stigma Madiun akibat pemberontakan PKI 1948 mulai berkurang. Sebab, peristiwa itu merupakan bagian kecil dari arti penting Madiun pada masa sebelumnya. Pada era Perang Giyanti, misalnya, Madiun memberikan dukungan penting bagi Sultan Mangkubumi (1749 -1792).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us