Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sidak Jajanan Latiao, BPOM Kediri Temukan Bakteri Bacillus Cereus

Petugas BPOM Kediri saat melakukan sidak jajanan Latiao. IDN Times/ istimewa

Kediri, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan jajanan asal Cina, Latiao, saat sidak di sejumlah toko dan distributor di Kota Kediri. Jajanan tersebut, saat ini telah dilarang peredarannya karena diduga mengandung bakteri Bacillus Cereus. Latiao adalah pangan olahan berbahan dasar tepung dan memiliki tekstur kenyal serta rasa pedas gurih. Tekstur dan rasanya ini cukup banyak diminati konsumen.

Namun demikian secara khusus BPOM mengimbau masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia untuk menghindari pangan olahan pedas menyengat.

1. Temukan 1 jenis positif mengandung bakteri

Makanan latiao yang ditemukan BPOM Kediri. IDN Times/ istimewa

Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM Kediri, Tito Veriyanto mengatakan dalam sidak ini petugas menemukan 8 jenis jajanan Latiao di beberapa toko yang berada di jalan Pattimura, Kota Kediri. 1 produk di antaranya masuk dalam daftar Latiao yang terkonfirmasi positif mengandung bakteri berbahaya. “Ada 8 produk Latiao tapi yang terkonfirmasi positif cuma 1,” ujarnya, Senin (04/11/2024).

2. Sebabkan gejala keracunan

ilustrasi latiao (commons.wikimedia.org/Mx. Granger)

Seperti diketahui, hasil pengujian laboratorium terhadap 4 jenis produk Latiao positif mengandung bakteri berbahaya yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Keempat produk tersebut yakni Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao. “Yang kita temukan terkonfirmasi disini C&J Candy Joy Latiao,” tambahnya.

3. BPOM akan terus lakukan sidak

Petugas BPOM Kediri saat melakukan sidak jajanan Latiao. IDN Times/ istimewa

Selanjutnya, BPOM mengimbau pedagang untuk menyimpan dan mengembalikannya ke distributor. Agar kasus keracunan seperti yang terjadi di 7 daerah di Indonesia tidak terulang. Pihak BPOM juga akan terus melakukan pemeriksaan lanjutan di sejumlah toko grosir di Kediri Raya. Hal itu untuk memastikan jajanan tersebut tidak beredar lagi di masyarakat, khususnya anak-anak. “Kita minta toko meng-hold dulu sampai hasil pemeriksaan dan pengujian final dilakukan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Putra
EditorBramanta Putra
Follow Us