Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sarjana Hukum yang Jadi Kopilot, Fadly Menumpang Sriwijaya Air SJY 182

default-image.png
Default Image IDN

Surabaya, IDN Tmes - Ninik andayani (61) pulang dengan mata memerah. Saat kakinya memasuki gerbang rumah berwarna hitam di Jalan Tanjung Pinang nomor 72 Surabaya itu, air matanya tak lagi terbendung. Dengkulnya seakan lemas. Ia masih belum tahu keberadaan putranya, Fadly Satrianto. Fadly terdaftar dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

Ninik baru saja pulang dari RS Bhayangkara Polda Jatim. Ia menyerahkan sebagian sampel DNA yang akan digunakan untuk proses identifikasi penumpang Sriwijaya Air. Ia berusaha tegar, tapi ketika melihat mimik wajah keluarga lainnya, Ninik pun ambruk.

"Astaghfirullah, astaghfirullah," ujarnya lirih di dalam pelukan adiknya.

1. Selalu pamit ibunya sebelum terbang

default-image.png
Default Image IDN

Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki (63) menjelaskan, bahwa putra bungsunya itu memang menumpang pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut. Komunikasi terakhir Fadly dengan ibunya berlangsung pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.

"Dia itu pasti pamit ke Ibunya. Kemarin pamit mau ke Pontianak. Bukan dia yang bawa pesawat tapi," tutur Zen, saat ditemui IDN Times di rumah duka, Minggu (10/1/2021).

Fadly merupakan seorang kopilot dari maskapai Nam Air. Ia menumpang sekaligus menjadi ekstra kru Sriwijaya untuk menunju Pontianak. Nantinya, ia baru bertugas untuk membawa pesawat Nam Air dari Pontianak menuju Solo.

2. Sudah bercita-cita jadi pilot sejak kecil

default-image.png
Default Image IDN

Zen mengatakan, pilot merupakan salah satu cita-cita Fadly sejak kecil. Meski ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (Unair), keinginan itu kembali tumbuh di lubuk hati Fadly. Apalagi, salah satu kawan lamanya sudah berprofesi sebagai pengemudi kapal terbang itu.

"Teman SMA Fadly di SMAN 2 Surabaya, Iqbal namanya itu sudah jadi pilot di Lion Air. Akhirnya diskusi-diskusi, ia memutuskan untuk jadi pilot juga meski sudah jadi sarjana hukum," kenang Zen.

3. Dikenal sebagai anak yang baik dan sopan

default-image.png
Default Image IDN

Dengan profesinya itu, Fadly sering berpergian ke berbagai kota di Indonesia. Setiap sebelum memasuki pesawat, ia pasti berkabar dengan ibundanya. Memang, Zen mengakui bahwa Fadly adalah seorang "anak mama" yang amat dekat dengan sang ibu.

Selain dekat dengan ibunya, Fadly dikenal sebagai sosok pria yang amat sopan dan santun. Tante Fadly, Hariyanti (53) mengingatnya sebagai keponakan yang lembut dan baik hati. Hal serupa juga diutarakan oleh tetangga Fadly, Sukamto.

"Karena rumah kita hadap-hadapan itu kalau ada apa-apa ke saya. Sering titip kunci atau bagaimana. Dia itu anaknya sopan sekali. Selalu menyapa ke tetangga-tetangganya. Meski dari kalangan keluarga menengah ke atas, dia masih mau berbaur dengan kompleks sini," ungkap Zen.

4. Fadly masih belum ditemukan

default-image.png
Default Image IDN

Namun saat ini, keluarga dan tetangga Fadly masih belum menerima kepastian di tengah upaya pencarian. Puing-puing pesawat Sriwijaya Air memang sudah ditemukan di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Akan tetapi, Fadly masih belum ditemukan.

"Harapannya ya tentu saja semoga selamat. Tapi kalau memang sudah jalannya Allah, kami akan berusaha ikhlas. Semoga amal ibadahnya diterima dan dosanya diampuni," ungkap Zen lirih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us