Ribuan Anak Jalani Terapi di RSJ Menur, Ada yang Kecanduan Gawai

Surabaya, IDN Times - Sekitar 3000 anak dan remaja menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya. Di antara mereka ada yang kecancuan gawai. "Data 3.000 anak itu adalah jumlah kasus yang ditangani di Menur, 3.000 jumlahnya segitu bulan Januari-Juli, bisa datang berulang kali jumlah yang berobat bisa orang yang sama," ujar Direktur RSJ Menur, drg Vitria Dewi.
Vitria menyebut, kasus pada anak dan remaja di RSJ Menur meningkat sejak dua tahun terakhir. Di bulan Agustus 2024 saja, 11 tempat tidur yang disediakan RSJ Menur sudah full terisi.
"Meningkatnya sejak 2 tahun terakhir, terlihat signifikan. Kemudian kami mengambil keputusan bahwa harus segera buka rawat inap anak bulan November tahun 2023," ungkap dia.
Ada berbagai macam kasus pasa anak dan remaja di RSJ Menur. Mulai dari kecanduan bermain gawai, masalah pada tumbuh kembanng anak, hingga anak hiperaktif.
"Kasusnya macam-macam, gak hanya gadget saja, ada banyak yang kami layani. Terkait perilaku, tumbuh kembang anak, misal ada anak ketika pertumbuhan lambat orang tua lihat kenapa, dan dicek di Menur ada klinik gangguan belajar," ungkapnya.
Bahkan, ada pula orangtua yang membawa anaknya ke RSJ Menur karena malas mengerjakan PR. Setelah dilakukan psikotes, ternyata anak tersebut kecanduan gawai. "Orangtua cek anak selalu di rumah kok PR ga pernah dikerjakan, ternyata anak di rumah main gadget saja. Ternyata anak kecanduan gadget," kata dia.
Di RSJ Menur, anak-anak atau remaja akan dilakukan pemeriksaan psikotes terlebih dahulu. Kemudian, anak akan melakukan terapi sampai mereka bisa kembali seperti biasa. "Di Menur dilakukan psikotes anak ini ada masalah apa dan terapi disesuaikan," kata dia.
Vitri bilang, bila anak bisa diterapi dengan rawat jalan, anak akan dilakukan rawat jalan. Namun, bila tidak bisa maka anak tersebut akan menjalani rawat inap di RSJ Menur. "Sepanjang bisa dilakukan dengan terapi, dengan rawat jalan, ya kita lakukan. Kalau indikasi gak bisa rawat jalan saja, maka di RS Menur ada rawat inap anak dan remaja untuk mentalnya," kata dia.
Vitri menambahkan, kasus pada anak dan remaja di RSJ Menur meningkat karena orangtua sudah mulai paham tentang kesehatan mental anak. Sehingga mereka langsung membawa anak ke RSJ.
"Kalau punya masalah datang ke RS. Positif masyarakat care dengan kesehatan mental. Penambahan kasus masyarakat paham harus segera diatasi, cari psikolog, psikiater," katanya.
Menurutnya, kesehatan mental anak-anak memang harus menjadi perhatian. Selain orangtua, pemerintah juga harus memberi perhatian soal ini. "Komunikasi dengan anak, pola asuh dalam keluarga, bagaimana orangtua memantau dan memahami, ada kebijakan kesehatan mental juga menjadi perhatian pemerintah karena kasus bertambah," pungkas dia.