Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pulang ke Banyuwangi, 11 Santri Temboro Jalani Rapid Test

Para santri Temboro asal Banyuwangi jalani rapid test. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Sebanyak 11 santri yang pulang ke Kabupaten Banyuwangi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, menjalani rapid test. Hasilnya, semuanya dinyatakan nonreaktif.

”Sebelas santri telah tiba di Banyuwangi, ada di beberapa kecamatan. Tim kami telah melakukan rapid test, semuanya nonreaktif,” terang Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono, Jumat (24/4).

1. 11 santri tidak menunjukkan gejala klinis

Para santri Temboro asal Banyuwangi jalani rapid test. IDN Times/Istimewa

Rio-sapaan akrab Widji Lestariono- menjelaskan, upaya rapid test dilakukan karena Ponpes Al-Fatah, Temboro tengah disorot usai 43 santrinya asal Malaysia dinyatakan positif COVID-19. Dari hasil pemeriksaan tim dokter, para santri tidak menunjukkan gejala klinis seperti demam, batuk, dan sesak napas.

”Meski hasil rapid test negatif dan semua santri itu tidak menunjukkan gejala klinis, kami tetap instruksikan untuk isolasi mandiri dengan pemantauan dari puskesmas,” jelasnya.

2. Masuk kategori ODR, langsung diminta isolasi di dalam kamar

Ilustrasi rapid test COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Rio memaparkan, 11 santri tersebut telah didata sebagai orang dengan risiko (ODR) dan tetap wajib menjalani karantina mandiri di desanya masing-masing.

”Kami sudah beri pengertian ke seluruh keluarga untuk tetap ketat menjalankan isolasi. Kami juga terangkan, isolasi harus di dalam kamar, gak boleh seenaknya ngumpul sama keluarga yang lain. Demi kebaikan bersama. keluarga bisa menerima dan akan menjalankan dengan pemantauan puskesmas,” paparnya.

Saat ini, sejak Kamis (23/4) riwayat di Banyuwangi terdapat 5150 Orang Dalam Resiko (ODR), kemudian 692 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 12 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 3 Positif COVID-19.

3. Data secara online, pemudik pasti dipantau petugas di desa

shutterstock.com/g/jarun011

Saat ini bagi setiap pendatang dari luar kota yang akan masuk ke Banyuwangi bakal menjalani pendataan online berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP. Pendataan tersebut dilakukan di setiap pos pintu masuk. Data-data pemudik akan diketahui langsung oleh pemerintah desa setempat untuk memudahkan proses pemantauan.

"Karena semua warga dari luar kota kan otomatis menjadi ODR yang wajib melakukan isolasi selama 14 hari. Nah, dengan pendataan yang tersistemisasi ini, akan meminimalisasi mereka yang mencoba melanggar masa karantina ini. Kades tinggal cek ke lokasi yang dituju mereka," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dida Tenola
EditorDida Tenola
Follow Us