Positif COVID-19, Delapan Santri Temboro Tidak Dipulangkan ke Malaysia

Magetan, IDN Times - Sebanyak delapan santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan asal Malaysia harus menjalani karantina di ruang isolasi lembaga pendidikan itu. Sebab, mereka terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19. Harusnya mereka merupakan bagian dari 164 santri yang dipulangkan ke Malaysia.
1.16 santri Temboro terkonfirmasi positif COVID-19

Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Magetan Saif Muchlissun mengatakan, total ada 16 orang yang belajar di Pondok Temboro dengan status positif COVID-19. Mereka berasal dari luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand. Juga dari dalam negeri, seperti Lampung, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Kendari (Sulawesi Tenggara), Makasar (Sulawesi Selatan), Temanggung (Jawa Tengah), Panekan dan Parang, Magetan (Jawa Timur).
“Untuk santri asal Malaysia akan dipulangkan besok (Senin), tapi untuk yang positif masih dilakukan isolasi,” kata Muchlissun, Minggu (26/4).
2.Kepulangan 156 santri asal Malaysia dijadwalkan Senin sore

Menurut dia, rencana kepulangan santri asal Negeri Jiran itu atas permintaan pemerintah di sana. Lantas, disetujui oleh pihak pondok, Pemkab Magetan, dan Pemprov Jawa Timur. Keberangkatan para santri dari pondok dengan diangkut 10 bus. Adapun keberangkatannya menuju Bandara Juanda, Surabaya diagendakan pukul 15.00 WIB.
Sebelum terbang ke Malaysia dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines, 156 santri akan kembali di-rapid test untuk mengetahui kondisi terakhir kesehatannya.
“Setelah sampai di Malaysia, para santri itu akan diisolasi oleh Pemerintah Malaysia,” ujar Muchlissun.
3.Santri Temboro jadi perhatian nasional dan internasional

Sementara itu, Pondok Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan disebut menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Ini setelah 43 santri setempat yang pulang ke Malaysia dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
Temuan ini menjadikan pesatren yang dikenal dengan sebutan Temboro itu menjadi perhatian nasional dan internasional. Beberapa daerah yang warganya belajar di pondok itu dan pulang kampung berusaha mengantisipasi penyebaran COVID-19 dari klaster Temboro. Para santri di-rapid test dan diisolasi.