Surabaya, IDN Times - Beredar sebuah video pesepeda tergeletak di flyover. Dalam video berdurasi 16 detik itu menunjukkan tangan pesepeda berdarah. Selain itu ada narasi yang disebar melalu WhatsApp kalau pesepeda itu anak dari Bos Maspion yang hendak dibegal di Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengonfirmasi ke Polrestabes Surabaya bahwa narasi yang menyertai sebaran video itu hoaks. Berdasarkan informasi yang ia terima, pesepeda tersebut mengalami kecelakaan karambol bersama rombongannya.
"Tadi info yang saya dapat, yang bersangkutan dalam peleton gowesnya pelan di tanjakan flyover, tetapi menyenggol sepeda yang ada di depannya, oleng dan di belakangnya ada dua pesepeda dengan kecepatan tinggi menyenggol yang bersangkutan, jatuh dan ditabrak oleh pensepeda yang lain," ujarnya tertulis.
Lebih lanjut, Gatot juga menyampaikan kalau kejadian tersebut bukan di Surabaya, melainkan di kawasan Kota Tangerang. Sebab, usai kejadian, pesepeda yang mengalami luka itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Tangan kirinya patah, kemudian diangkut dengan ambulans ke RSPI Bintaro," kata dia.
Perwira dengan tiga melati emas itu pun mengonfirmasi ke pihak Maspion bahwa yang mengalami kecelakaan bukanlah anak dari Bos Maspion. Sehingga dapat dipastikan oleh Gatot kalau narasi yang beredar merupakan berita bohong alias hoaks.
"Saya konfirmasi ke Maspion langsung, informasinya hoaks," pungkas dia.