Pilbup Lamongan, Paslon Bagus Tempel Petahana Yuhronur

Lamongan, IDN Times - Persaingan elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Bupati - Wakil Bupati Lamongan terus bersaing ketat. Petahana Yuhronur Efendi yang kini didampingi Dirham, elektabilitasnya terus dikejar oleh penantangnya, Abdul Ghofur - Firosya Shalati alias Sosa.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network melalui simulasi surat suara, elektabilitas paslon nomor urut.1, Abdul.Ghofur - Sosa sebesar 38,3 persen. Sedangkan paslon nomor urut 2, Yuhronur - Dirham 41,1 persen. Ada selisih tipis sekitar 3 persen yang masih dalam margin of error 3,5 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network, M Khotib mengatakan, jika merujuk margin of error 3,5 persen, maka dua paslon yang bertarung di Pilkada ini belum bisa dibilang pemenangnya siapa. Keduanya, memiliki elektabilitas yang masih dalam margin of error.
Karena itu, menurut Khotib, dua-duanya masih punya peluang yang sama untuk menang. Termasuk, paslon akronim BAGUS meskipun posisinya masih di bawah Yes Dirham.
Dijelaskan Khotib, peluang menyalip tersebut sangat mungkin terjadi dengan beberapa catatan. Pertama, Ghofur khususnya harus mampu mendongkrak salah satu hukum besi penting dalam pemenangan, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan.
"Jika dalam waktu singkat ini Pak Ghofur mampu mendongkrak pengenalannya hingga kurang lebih sama dengan Pak Yuhronur, saya kira elektabilitas Pak Ghofur bisa di atas Yuhronur. Yang artinya, bisa mengalahkannya di Pilkada Lamongan kali ini," katanya.
Khotib menambahkan, peluang terbuka buat Ghofur juga tergambar dari pemilih yang berkategori strong supporters (pemilih militan yang tak berubah pilihannya) dan yang soft supporter (pemilih cair yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali).
“Dari data kami, angka soft supporternya masih sangat tinggi, yaitu 41,2 persen. Ini angka yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan, yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Artinya, siapa yang bisa mengambil angka soft supporter ini paling banyak, itulah yang akan memenangkan pertarungan,” jelasnya.
Pada bagian lain, Khotib juga memberi gambaran peluang tentang kompetitifnya para paslon di Pilkada Lamongan ini. Salah satunya, terlihat dari distribusi aneka dukungan segmen demografis seperti gender, suku, agama, usia, tingkat pendidikan, penghasilan dan dapil yang semuanya belum ada yang kukuh merata, tapi masih kompetitif.
Modal lain yang bisa dijadikan dasar terbukanya peluang paslon yang diusung PKB ini adalah tentang alasan publik memilih calon. Kepada Yuhronur, mayoritas lebih karena pertimbangan dianggap sudah berpengalaman.
Tapi, tegas Khotib, alasan yang memilih Ghofur mayoritas karena dipersepsi berkepribadian baik 20,2 persen dan dianggap mampu menyelesaikan masalah 27,9 persen. Sementara, Yuhronur, publik menganggap berkepribadian baik itu hanya 9,1 persen. Dan hanya 17,9 persen yang menganggap mampu menyelesaikan masalah.
“Nah, itu modal penting untuk dipilih. Sayangnya, Pak Ghofur masih punya problem pengenalan yang di bawah Pak Yuhronur," katanya.
Diketahui, survei ini dilakukan dari tanggal 24-30 Oktober 2024. Menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling, melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden terpilih secara acak dengan margin of error 3,5 persen.