Surabaya, IDN Times - Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo mengalami kelebihan kapasitas. Data per 13 April 2021, Rutan Medaeng diisi 1.935 narapidana (napi). Padahal kapasitasnya hanya 504 napi saja. Melihat kondisi yang ada, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim) mengusulkan penataan ulang.
Rencananya, rutan yang semula memiliki luas 1,5 hektare itu akan diperluas hingga 2,2 hektare. Perluasan itu akan berdampak pada penataan ulang rumah dinas pejabat yang berada di sisi utara rutan. Baik rumah dinas kepala rutan maupun rumah dinas Kadiv Pemasyarakatan.
"Posisi rumah dinas rencananya akan digeser ke depan (sisi barat) rutan," ujar Kepala Rutan Medaeng, Wahyu Hendrajati, Kamis (15/4/2021).
Wahyu mengakui bahwa padatnya jumlah napi yang tidak sesuai dengan kapasitas rutan berdampak pada pelayanan yang kurang optimal. Padahal pihaknya juga ingin memberikan layanan yang prima kepada para penghuni rutan.
"Yang paling utama menurut kami adalah karena Rutan Medaeng harus menjadi rutan yang ramah HAM dan memanusiakan manusia," katanya.
Selain melebihi kapasitas, Rutan Medaeng juga terdampak banjir, terutama saat musim hujan. Bila malam hari, sebagian besar bangunan terendam air yang membuat napi tidak bisa tidur karena harus menunggu air surut. Untuk mengurangi tingkat stres penghuni, pihaknya menggiatkan kontrol keliling secara rutin dan menggunakan pendekatan persuasif.
"Kami selalu menekankan kepada jajaran untuk menjaga dan mengedepankan etika kesopanan kepada seluruh WBP," terangnya.
Kepala Kanwil Kemunkumham Jatim, Krismono menyambut baik adanya rencana penataan ulang Rutan Medaeng. Menurutnya, rencana ini memang harus diperjuangkan bersama karena kondisi sudah cukup mendesak.
Supaya berjalan dengan maksimal, dia akan mendukung kepala rutan untuk terus berkoordinasi secara intensif dengan para pihak terkait. Khususnya kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dia memberi masukan agar lokasi rutan menghadap utara dan tidak lebih rendah dari jalan raya.
"Minimal sejajar dengan jalan raya," pungkasnya.