Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nyekar, Momen Penuh Makna Menjelang Ramadan di Magetan

Tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan di TPU Desa Tapen Kecamatan Lembeyan, Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat di Kabupaten Magetan Jawa Timur kembali menjalankan tradisi ziarah kubur atau yang mereka sebut nyekar. Ritual ini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur serta momen untuk mendoakan keluarga yang telah berpulang.

Di Pemakaman Umum Asem Legi, Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, ratusan warga tampak khusyuk melantunkan doa, Jumat sore (28/2/2025). Mereka datang bersama keluarga, membawa bunga untuk ditaburkan ke pusara orang tua, saudara, maupun kerabat yang telah tiada.

1. Tradisi yang terus dilestarikan

Tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan di TPU Desa Tapen Kecamatan Lembeyan, Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Nyekar bukan sekadar rutinitas, tetapi juga warisan turun-temurun yang terus dijaga. Andik Siswanto, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa tradisi ini telah diajarkan oleh para pendahulu dan akan terus diwariskan kepada generasi berikutnya.

"Kami melakukan nyekar setiap tahun, sebelum dan setelah Ramadan. Ini tradisi leluhur yang kami lestarikan, dan akan kami teruskan kepada anak-anak kami," ujarnya.

Masyarakat percaya bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang penuh keberkahan, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan. Mereka berharap nyekar dapat menjadi jalan untuk memohon ampunan bagi orang-orang terkasih yang telah mendahului.

"Saya yakin doa kami untuk orang tua yang telah tiada akan diterima. Kami memohon agar mereka diberikan ampunan dan dijauhkan dari siksa kubur," kata Andik.

Hal senada disampaikan Mayasari, yang datang bersama anak dan keponakannya. Ia menilai nyekar bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga cara memperkenalkan generasi muda pada sejarah keluarga.

"Dengan nyekar, anak-anak bisa mengenal kakek, nenek, dan buyut mereka. Ini juga bagian dari pendidikan keluarga agar mereka tetap menghormati leluhur," tuturnya.

2. Tata cara nyekar sesuai sunnah

Tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan di TPU Desa Tapen Kecamatan Lembeyan, Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Nyekar dilakukan dengan doa-doa yang sesuai ajaran Islam. Sebelum memasuki area pemakaman, peziarah dianjurkan mengucapkan salam kubur. 

Selanjutnya, mereka membaca surat-surat dalam Al-Qur'an seperti Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Beberapa juga membaca surat Yasin dan Tahlil, serta memperbanyak zikir.

Sebagai penutup, doa khusus untuk orang yang telah meninggal dipanjatkan, termasuk doa yang diriwayatkan dalam HR Muslim, yang berisi permohonan ampunan, perlindungan dari siksa kubur, serta keberkahan bagi mereka yang telah berpulang.

3. Melestarikan kearifan lokal

Tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan di TPU Desa Tapen Kecamatan Lembeyan, Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Tradisi nyekar tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang sarat makna. Dengan terus menjaga tradisi ini, masyarakat Magetan menunjukkan bahwa menghormati leluhur dan menjaga hubungan dengan keluarga yang telah tiada adalah bagian penting dari kehidupan.

Semoga tradisi nyekar tetap lestari dan menjadi pengingat akan pentingnya doa, silaturahmi, serta nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan umat Islam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us