Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Kesulitan Melacak Pelaku Pengedar Uang Palsu di Magetan

AKP Joko Santoso Kasatreskrim Polres Magatan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Peredaran uang palsu di Magetan semakin meresahkan warga, terutama pedagang kecil. Hingga kini, pihak kepolisian belum berhasil menemukan pelaku yang diduga selalu mengenakan masker saat beraksi.

Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Joko Santoso, menyatakan bahwa pelaku memiliki pola tertentu dalam menjalankan aksinya. Mereka menyasar pedagang kecil, seperti penjual rokok dan lansia, serta hanya datang sekali ke lokasi yang sama.

1. Pelaku selalu kenakan masker saat beraksi

Ilustrasi maling (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut AKP Joko, pelaku menggunakan uang palsu dalam pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu untuk transaksi cepat. Mereka juga selalu memakai masker, sehingga sulit dikenali para korban.

"Sampai saat ini, kami menemukan setidaknya sembilan lokasi yang menjadi target peredaran uang palsu. Sayangnya, tidak ada rekaman CCTV yang bisa membantu identifikasi," jelasnya, Jumat (28/2/2025).

Polres Magetan terus melakukan penyelidikan dan mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat menerima uang, terutama pecahan besar.

2. Menyasar pedagang kecil dan orang tua

Nilhal Muna Assofiyah, penjaga Outlet Es Teh Pesona, menunjukkan uang palsu. IDN Times/Riyanto.

Peredaran uang palsu ini pertama kali menimpa seorang pedagang es teh di Kecamatan Karas mengalami kerugian. Nilhal Muna Assofiyah, penjaga outlet es teh, mengaku menerima uang palsu dari pembeli yang datang pada malam hari.

Saat itu, diduga pelaku membeli satu minuman Rp10 ribu pakai uang Rp100 ribu. Korban baru tahu uang itu palsu setelah mencoba digunakan untuk belanja. 

Tak hanya itu, kejadian serupa menimpa Triyono (44), pedagang nasi goreng di Kecamatan Lembeyan. Ia menemukan dua lembar uang palsu pecahan Rp50 ribu setelah melayani pelanggan di warungnya pada Kamis siang (20/2/2025).

Ia baru sadar setelah menghitung hasil jualan. Triyono pun kesal, sampai bakar satu lembar uang palsu yang didapatnya dan tempel satu di kaca supaya selalu ingat untuk lebih teliti.

Triyono menambahkan bahwa peredaran uang palsu kerap meningkat menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia berharap polisi segera menangkap pelaku agar tidak ada lagi korban yang mengalami kerugian.

Dan korban masih banyak lagi yang tidak melapor. terakhir pedagang gorengan di depan RSUD dokter Sayidiman Magetan juga jadi korban. 

3. Polisi masih terus selidiki, masyarakat diminta waspada

Uang palsu pecahan Rp50 ribu yang diterima pedagang nasi goreng di Lembeyan. IDN Times/ Riyanto.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pelaku yang berhasil ditangkap. Polres Magetan masih terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap jaringan peredaran uang palsu ini.

Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang, terutama pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Jika menemukan kejanggalan, warga diminta segera melapor ke pihak berwajib.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us