Belasan Orang Kecopetan di Festival Durian Magetan
Magetan, IDN Times – Festival Durian Nak’nan Panekan di Magetan, Jawa Timur, yang seharusnya menjadi ajang kemeriahan berubah menjadi mimpi buruk bagi belasan pengunjung. Saat rebutan buah durian yang digelar di Lapangan Panekan pada Sabtu (22/2/2025), sejumlah orang kehilangan dompet dan handphone akibat aksi copet. Ironisnya, kejadian ini terjadi di tengah pengamanan ketat yang melibatkan berbagai pejabat, termasuk Pj Bupati, Dandim, Kapolres, hingga Ketua DPRD setempat.
1. Jurnalis juga jadi korban, tabungan dikuras
Tak hanya warga biasa, para pencopet juga menyasar perangkat desa hingga jurnalis yang tengah meliput. Salah satu korban, Heru Irawan, jurnalis televisi swasta dari Madiun, baru menyadari kehilangan dompetnya beberapa jam setelah acara usai.
"Saya tidak tahu kalau dicopet. Posisi saya sudah bergeser dari lokasi, dan baru sadar saat sampai rumah bahwa dompet saya hilang dari dalam tas," ungkapnya.
Meski jarang digunakan untuk menyimpan uang, dompet Heru berisi KTP, tiga kartu ATM, dan SIM. Lebih mengejutkan, ketika ia mengecek saldo rekening melalui mobile banking, tabungannya sudah dikuras habis.
"Terakhir saya cek, transaksi penarikan dilakukan di sebuah swalayan di luar Magetan," tambahnya.
2. Polisi selidiki komplotan pencopet
Kapolsek Panekan, AKP Iin Pelangi, membenarkan bahwa pihaknya menerima banyak laporan kehilangan dari para korban setelah festival berlangsung.
"Ada belasan orang yang melaporkan kehilangan handphone dan dompet. Semuanya terjadi saat prosesi rebutan durian," ujarnya.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan rekaman video dari acara dan menelusuri identitas pelaku. Dugaan sementara, aksi ini dilakukan oleh komplotan pencopet yang langsung kabur usai beraksi.
"Kami sudah menerjunkan tim pengamanan tertutup (Pangtup) untuk mengungkap pelaku kejahatan ini," tambah Kapolsek.
3. Korban berasal dari berbagai daerah
Para korban pencopetan berasal dari berbagai wilayah, termasuk warga setempat, perangkat kelurahan Panekan, serta pengunjung dari luar daerah seperti Ngariboyo dan Maospati. Kepolisian meminta masyarakat yang merasa kehilangan segera melapor.
Insiden ini menjadi pelajaran bagi panitia penyelenggara dan aparat keamanan agar meningkatkan sistem pengamanan dalam acara besar guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
