Lubang Berdiameter 7 Meter Tiba-tiba Muncul di Kebun Sawi Warga

Malang, IDN Times - Warga Dusun Sabrangbendo, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu digemparkan dengan kemunculan lubang di salah satu kebun sawi milik warga. Lubang tersebut memiliki diameter 7 meter dan dalam 12 meter, sehingga membahayakan warga.
1. Warga mengatakan jika lubang muncul usai hujan lebat

Salah seorang warga Dusun Sabrangbendo, Didik mengatakan jika lubang tersebut sebenarnya sudah muncul sejak seminggu yang lalu, tapi kini lubang tersebut kian membesarkan. Ia menjelaskan lubang tersebut muncul sejak sering terjadi hujan deras di Kota Batu.
"Kejadiannya memang saat hujan dan tidak ada aktivitas di pertanian. Jadi tahu-tahu sudah ambles, sehingga tanaman sayur sawi rusak. Kita petani khawatir kalau ada tanah ambles susulan, apalagi ini masih musim hujan," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (23/12/2024).
Didik mengatakan jika tanah kebun di Dusun Sabrangbendo memang tanah terasering karena konturnya perbukitan. Tidak hanya sawi, mereka juga menanam jeruk di sekitar lokasi tanah ambles.
2. Warga menduga tanah ambles karena aktivitas pertambangan di bawah kebun

Di tempat yang sama, Nur Kholis mengungkapkan jika mereka menduga tanah longsor ini diakibatkan aktivitas tambang batu yang beroperasi 20 tahun terakhir. Dugaan mereka berdasar pada lokasi tambang ada letaknya tepat di bawah perkebunan milik warga.
"Tambang ini bosnya orang Desa Giripurno sendiri. Aktivitasnya setiap hari dan liburnya cuma hari Minggu. Mereka nambangnya manual seperti pakai linggis dan cangkul," bebernya.
Kholis mengatakan jika tambang ini memang meresahkan warga, sehingga sempat diprotes hingga dilakukan mediasi. Tapi tidak terjadi kesepakatan, dan kegiatan pertimbangan terus berlangsung hingga saat ini.
3. Warga sudah melaporkan kejadian tanah ambles ini ke Perangkat Desa

Lebih lanjut, Kholis menyampaikan jika aparat Dusun Sabrangbendo sudah melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Giripurno. Beberapa perangkat desa juga sudah mendatangi lokasi lubang untuk pengecekan.
"Kemarin kepala dusun sudah datang karena ada laporan dari pemilik lahan dan dilaporkan ke desa dan katanya mau mediasi segera. Harapan kami harus ditutup (tambang), karena kalau ini longsor dampaknya disana itu ada pipa HIPAM (saluran air) bisa-bisa warga kesulitan air," pungkasnya.