Keluarga Korban Kanjuruhan Mencari Keadilan ke Jakarta

Malang, IDN Times - Upaya mencari keadilan terus dilakukan oleh keluarga koran tragedi Kanjuruhan. Selain membuat laporan baru dan turun ke jalan, kali ini sebanyak 50 orang yang terdiri atas ahli waris dan korban luka tragedi Kanjuruhan berangkat ke Jakarta. Mereka berencana mendatangi sejumlah instansi seperti KPAI, Komnas HAM, LPSK, Komisi 3 DPR RI dan Bareskrim Polri.
1. Keluarga belum mendapatkan keadilan

Vicentius Sari, ayah dari Revano Prasetyo yang merupakan korban meninggal dunia menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan ini adalah upaya mencari keadilan. Ia merasa bahwa sejauh ini belum ada keadilan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
"Saya rasa kami juga memiliki hak untuk mendapatkan keadilan. Adapun 6 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu bisa dikatakan hanya orang yang dikorbankan saja," terangnya Rabu petang (16/11/2022).
2. Aktor intelektual belum terungkap

Warga Wonosari, Kabupaten Malang itu menambahkan bahwa sejauh ini keluarga menilai perlu ada kepastian hukum. Pihak keluarga menilai bahwa penanganan yang saat ini berjalan belum menyentuh pada pihak yang bertanggung jawab. Karena itu, keluarga korban merasa perlu untuk mencari keadilan agar permasalahan segera jelas.
"Perlu diketahui juga, kami ke Jakarta itu bukan untuk demo. Kami hanya berusaha mencari keadilan dengan mendatangi beberapa lembaga itu," imbuhnya.
3. Bertekad untuk mencari keadilan

Hal yang sama juga diungkapkan Astri Puji ibu dari korban bernama Salsa Yonaf Oktavia. Ia menyatakan bahwa ikut ke Jakarta karena ingin mencari keadilan. Sebab, sampai saat ini dirinya menilai belum mendapat kejelasan atas kematian putrinya.
"Saya tidak sendirian, karena keluarga korban yang lain juga merasakan yang sama. Maka dari itu, kami berusaha mencari keadilan di Jakarta," katanya.
4. Tidak hanya korban dari Malang

Astri menyebut bahwa dari 50 orang yang berangkat ke Jakarta tidak hanya berasal dari Malang. Beberapa keluarga korban dari luar Malang seperti Blitar, Tulungagung, hingga pasuruan. Tujuan mereka sama yakni memperjuangkan keadilan atas hilangnya anggota keluarga mereka.
"Kami bukan mau memberontak, tetapi mencari keadilan atas peristiwa yang terjadi," pungkasnya.