Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Solusi Risma Atasi Masalah Kemacetan di Kota Malang

Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini tampaknya menjadikan Malang Raya sebagai lumbung suaranya dalam Pilkada Jawa Timur 2024. Pasalnya ia kian sering mengunjungi wilayah Kota Malang hingga Kabupaten Malang.

1. Begini cara Risma mengatasi masalah kemacetan di Kota Malang

Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ketika disinggung terkait solusi kemacetan di Kota Malang, Risma menyebutkan jika kemacetan di Kota Pendidikan ini disebabkan banyak parkir liar di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan lebar jalan semakin sempit sehingga arus kendaraan tersendat. Jadi menurutnya harus ada solusi lahan parkir saat volume kendaraan di Kota Malang kian meningkat tiap tahunnya.

"Sempat saya sampaikan, kalau yang sebetulnya yang jadi masalah bukan hanya panjang jalannya, bukan lebar jalannya, tapi kadang-kadang di jalan Itu ada kayak parkir, PKL. Makanya tadi saya sarankan membuat rumah parkir seperti yang sudah saya lakukan di Surabaya. Jadi kantor-kantor saya yang ada di beberapa tempat, saya kosongkan dan saya pindah jadi satu, kemudian kita gunakan untuk kalau di Surabaya itu Taman Parkir," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (8/10/2024).

2. Risma ingin perbanyak co-working space di Kota Malang

Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Risma juga mengungkapkan jika program utamanya di Kota Malang adalah mendorong kota ini menjadi kota industri kreatif. Jadi ia akan memperbanyak co-working space, sehingga masyarakat bisa mengembangkan kreativitasnya di sana dengan bebas.

"Misalkan jadi konten creator yang profesional, itu seperti apa, untuk orang menjadi influencer profesional itu apa yang diperlukan. Itu nanti kita akan siapkan, karena dunia mereka memang begitu. Sehingga berikutnya memang adalah industri kreatif, saat dia misalkan ada membuat desain-desain macam-macam, kita juga akan bantu untuk itu," bebernya.

Menurut Risma, banyak masyarakat di Kota Malang yang memiliki potensi dan semangat membuat produk-produk kreatif. Tapi mereka tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah, sehingga mereka kesulitan untuk berkembang.

3. Elektabilitas Risma tertinggal jauh dari Khofifah, Risma tak ambil pusing

Ilustrasi pilkada serentak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Risma-Gus Hans tampaknya harus bekerja lebih keras lagi, pasalnya elektabikitas mereka masih tertinggal jauh dari paslon petahana, Khofifah-Emil. Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Khofifah-Emil berada di angka 61,2 persen, sementara Risma-Gus Hans berada di posisi kedua dengan 26 persen, sementara Luluk-Lukman berada di posisi terakhir dengan hanya 2,2 persen.

Risma mengakui memang dirinya dikejar waktu untuk mendongkrak elektabilitasnya. Apalagi hanya tersisa 50 hari lagi sebelum pemungutan suara pada 27 November 2024.

"Memang kenyataan waktunya seperti itu, pokoknya kita jalan saja, bukan mengejar, ini mengejar untuk kita berbuat baik untuk masyarakat. Jadi kayak gini bagi saya bukanlah kampanye, tapi saya memberikan semangat ke anak-anak muda, sehingga mereka punya semangat juang, untuk mereka bisa merebut keberhasilan," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us