Surabaya, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah menggelar fashion show pakaian adat di atas kereta, Minggu (28/9/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian hari jadi KAI ke-80 tahun.
Sebanyak 30 peserta fashion show tampil memukau memperagakan pakaian adat dari seluruh provinsi Indonesia di atas kereta yang tengah melaju. Peragaan busana ini diiringi musik akustik yang menghadirkan suasana hangat, semarak, sekaligus tak terlupakan.
Momentum ini resmi tercatat sebagai fashion show pertama di Indonesia yang digelar di atas kereta, memadukan pesona budaya Nusantara dengan modernitas transportasi perkeretaapian.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 400 peserta, mulai dari komunitas pecinta kereta api se-Pulau Jawa, perwakilan eksternal, hingga anak-anak panti asuhan yatim piatu. Kehadiran mereka menegaskan bahwa parade ini bukan hanya seremonial, tetapi juga wadah kebersamaan yang merangkul seluruh lapisan masyarakat
"Kami ingin menghadirkan pengalaman berkesan yang membangkitkan kebanggaan budaya Indonesia sekaligus mendekatkan KAI dengan pelanggan. Momentum ini juga menjadi hadiah bagi masyarakat serta menegaskan komitmen kami untuk terus Semakin Melayani,” ujarnya Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Dengan memadukan nilai sejarah, budaya, dan inovasi, KAI Daop 8 Surabaya menghadirkan perayaan yang tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menorehkan jejak mendalam dalam perjalanan 80 tahun perkeretaapian nasional. Lebih dari sekadar sarana transportasi, kereta api telah menjadi saksi perjalanan bangsa, menyimpan jutaan kisah di setiap keberangkatan dan kedatangan.
"Melalui parade ini, KAI tidak hanya menghubungkan stasiun demi stasiun, tetapi juga merangkai sejarah, budaya, dan masyarakat dalam satu perjalanan penuh makna dan kebanggaan," ungkap Luqman.
Selain rekor MURI dari fashion show, KAI Daop 8 Surabaya juga mendapatkan rekor MURI parade kereta penumpang Livery terbanyak dari masa ke masa.
Lebih dari sekadar cat dan desain, livery kereta adalah simbol semangat zaman, wujud inovasi layanan, sekaligus warisan budaya visual transportasi publik Indonesia. Dalam parade kali ini, 11 livery kereta penumpang dari periode 1980 hingga 2008 kembali dihadirkan melalui rangkaian Kereta Luar Biasa (KLB). Parade tersebut terdiri atas enam livery kelas eksekutif, dua livery kelas bisnis, dan tiga livery kelas ekonomi, termasuk livery ikonik KA Argo Bromo Anggrek berwarna merah jambu yang melegenda pada masanya.
Nuansa historis semakin kuat dengan kehadiran dua lokomotif klasik penarik parade, yakni CC2018348 (merah-biru, era 1991–2008) dan CC2030203 (putih bergaris biru, era 1995–2011). Tak hanya bernostalgia, parade ini juga menampilkan inovasi terbaru karya Balai Yasa Surabaya Gubeng, yakni Kereta Petani.
Rute perjalanan bersejarah dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo, Tulangan, Tarik, Mojokerto, lalu kembali melewati Tarik dan Sepanjang sebelum berakhir di Surabaya Gubeng.
Sebagai bentuk pengakuan atas kreativitas dan inovasi tersebut, MURI secara resmi menyerahkan dua piagam penghargaan di Stasiun Tulangan, yakni Parade Kereta Api dengan Jenis Livery Terbanyak dan Peragaan Busana Adat Nusantara.
“Pemecahan rekor MURI ini menjadi kado istimewa tepat di HUT ke-80 KAI," pungkas dia.