Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Warga Surabaya, Sekampung Keracunan Usai Makan Daging Kurban

Warga Kalilom, Kecamatan Kenjeran terbaring di Puskesmas karena keracunan, Sabtu (30/6/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 71 orang warga Kalilom, Kecamatan Kenjeran, Surabaya mengalami keracunan. Keracunan tersebut diduga usai makan olahan daging kurban pada Kamis (29/6/2023). 

Salah satu warga, Punjungsari (25) mengatakan awalnya ia dan sekitar 80 orang ikut acara tasyakuran kampung. Tasyakuran, kata dia, memang diadakan setiap momen Idul Adha. "Di kampung biasa ada kegiatan makan-makan daging kurban, kita cuma datang, di situ ada sate gule dan krengsengan cuma dikit-dikit," ujar Punjung ditemui di Puskemas Tanah Kali Kedinding, Sabtu (1/7/2023). 

Setalah makan olahan daging, ia tak mengalami apapun. Namun paginya, ada hal yang berbeda yang dirasakan Punjung. "Terus semalem itu ada gejala mual muntah panas tinggi, diare terus-terusan," ungkapnya.

Ia pun langsung pergi ke dokter. Dokter menduga ia terkana maag. Diagnosa berbeda mncul saat dirinya beralih ke Puskesmas Tanah Kali Kedinding yang menyebut dirinya keracunan. 

Punjung menyebut dari sekitar 80 warga kampungnya, hampir semua mengalami gejala seperti dirinya, yakni mula dan panas dingin. "Tapi waktunya beda-beda. Saya kan paginya, ada yang malamnya," tuturnya. 

Punjung mengaku tak tau apa yang menyebabkan dirinya dan puluhan warga lain mengalami ini. Entah dari daging yang ia makan, atau bumbu yang digunakan. "Gak tau, gak berani menyimpulkan. Bisa didaging, bisa bumbu. Ada pasien yang makan bumbunya aja dia kena juga, ibuku makan juga tapi tidak kena (keracunan)," terangnya..

Berbeda dengan Punjung, korban lain yakni Teguh Margandi (47) justru setelah ikut tasyakuran makan daging kurban tak merasakan apapun. Gejala itu muncul setelah dirinya makan daging kurban yang ia olah sendiri. 

“Saya pas makam gule (tasyakuran) malamnya itu gak kerasa apa-apa. Tapi besok sorenya saya makan rawon pakai daging kurban masak sendiri setelah itu perut panas,” ujarnya. Teguh juga tidak mengalami gejala yang parah. Ia hanya mengalami gejala meriang saja. "Sekarang sudah akah baikan, pokoknya tidak muntah dan tidak diare cuma meriang," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
Faiz Nashrillah
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us