Bersihkan Kawasan Gunung Bromo, BB TNBTS Kumpulkan 250 Kg Sampah

Malang, IDN Times - Demi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pembersihan di kawasan Gunung Bromo. Hasilnya, mereka berhasil mengumpulkan kurang lebih 250 kilogram sampah yang dibuang sembarangan.
Ini menjadi kabar yang cukup buruk karena ternyata masih banyak wisatawan yang belum peduli pada lingkungan. BB TNBTS berharap wisatawan lebih sadar pada lingkungan kedepannya.
1. BB TNBTS temukan 250 kilogram lebih sampah
Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko mengatakan jika aksi bersih sampah ini dilakukan bersama pengunjung dan komunitas pada tanggal 8-9 Juni 2024. Aksi dilaksanakan di View Point seperti Penanjakan, Bukit Kedaluh, Lemah Pasar/Bukit Cinta, sepanjang jalan Dingklik Penanjakan, Lembah Watangan/Savana, Watu Gede, area sekitar Pura Luhur Poten, Bunker, dan Jemplang.
"Diperkirakan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak lebih dari 250 kilogram. Sampah ini didominasi oleh sampah anorganik seperti botol plastik, bungkus mie instan cup, sedotan, dan bungkus makanan ringan," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/6/2024).
Hendro mengatakan jika aksi ini juga melibatkan pengunjung, komunitas, Paguyuban Jeep, kuda, ojek, dan PKL. Jumlah personil yang terlibat kurang lebih berjumlah 150 orang.
2. Hendro mengatakan jika aksi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat
Hendro menjelaskan jik aksi bersih sampah ini bertujuan untuk mengedukasi pengunjung dan pelaku jasa wisata agar turut berpartisipasi melestarikan kawasan konservasi dengan cara membawa pulang sampah masing-masing. BB TNBTS juga mengingatkan kepada para pelaku usaha Jeep untuk menyediakan tempat sampah atau trash bag di dalam kendaraan.
"Kami bersyukur karena respons pengunjung wisata dalam mengikuti kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 di kawasan Bromo tampak antusias. Sehingga saya yakin kesadaran akan lingkungan kian meningkat setelah ini," ucapnya.
3. Hendro mengatakan jika aksi ini bentuk kepedulian pada krisis iklim
Hendro mengatakan jika Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 bertema 'Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan'. Tema tersebut dipilih sebagai pengingat sekaligus ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan inovasi yang dilaksanakan secara konsisten oleh pemangku kepentingan dengan mengedepankan prinsip keadilan dan inklusivitas.
"Hal ini relevan menghadapi triple planetary crisis yang sangat intens yaitu krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam, dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah. Kita sekarang harus mulai aware pada krisis iklim saat ini," pungkasnya.